NEW YORK (Arrahmah.id) – Gerakan Perlawanan Libanon, Hizbullah secara resmi akan memasuki perang jika gerakan Perlawanan Palestina Hamas “berada pada kondisi terakhirnya”, The New York Times melaporkan pada Selasa (31/10/2023), mengutip seorang diplomat Libanon.
Menurut surat kabar Amerika tersebut, ancaman penghancuran Hamas akan menjadi garis merah bagi Hizbullah untuk campur tangan dalam konflik tersebut.
“Kelompok ini secara diam-diam telah memberi tahu mitra-mitranya bahwa mereka yakin Hamas berada dalam posisi yang baik dan belum membutuhkan bantuan Hizbullah, kata diplomat tersebut,” menurut The New York Times.
NYT menambahkan bahwa “meskipun “Israel” memiliki angkatan udara dan amunisi yang lebih unggul, tentaranya akan kesulitan berperang di darat melawan gerilyawan Hizbullah yang terlatih, kata para ahli.”
“Israel”, sejauh ini, telah membunuh lebih dari 8.796 warga Palestina di Gaza, termasuk 3.648 anak-anak dan 2.290 wanita, serta melukai lebih dari 23.000 orang. Laporan Kementerian Kesehatan Palestina dan organisasi internasional menyebutkan bahwa mayoritas korban tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.
Meskipun terdapat penumpukan militer “Israel” secara besar-besaran di sekitar perbatasan Gaza dan infiltrasi sporadis di pinggiran Jalur Gaza yang terkepung, Perlawanan Palestina terus menghalau serangan “Israel”.
Untuk membenarkan kegagalan militernya, tentara “Israel” terus menggempur rumah-rumah warga sipil di seluruh Jalur Gaza dan pembantaian baru dilaporkan terjadi di mana-mana di daerah kantong yang terkepung tersebut. (zarahamala/arrahmah.id)
Afwan’ , apakah ada indikasi bahwa Hizbullah hanya berakting ,, karena Syiah sangat mesra dengan Yahudi di perang Suriah mereka bekerjasama membantai Ahlussunah disana .. mohon penjelasan nya Admin , , karena Setau ana biasa nya Admin terdahulu sangat berhati-hati dengan Wajah Taqiyyah Syi’ah