MOGADISHU (Arrahmah.com) – Sedikitnya 58 sipil tak bersenjata kehilangan nyawa mereka setelah militer teroris AS melancarkan serangan pengecut melalui pesawat tak berawak di Somalia tengah yang berdekatan dengan perbatasan Ethiopia, Rabu (2/11/2011).
Saksi mata mengatakan bahwa pesawat tak berawak menembakkan lima misil di desa Qeydar dan Marodile yang terletak di antara distrik Guriceel dan Balanbale di wilayah Galguduud. Tetua suku mengatakan lebih dari 54 lainnya mengalami luka dalam serangan tersebut.
Sebelumnya pada hari itu, 35 sipil tak bersalah juga gugur dan 45 lainnya telruka setelah militer teroris AS melakukan serangan serupa di Kismayo, kota pelabuhan strategis dan penting di Somalia yang berlokasi sekitar 500 Km dari ibukota Mogadishu.
Somalia adalah negara keenam di mana AS menggunakan pesawat tak berawak untuk melancarkan serangan udara mematikan. PAda 28 Oktober lalu, AS mengakui bahwa mereka menerbangkan pesawat-pesawat tersebut dari wilayah Ethiopia.
“AS memiliki pesawat dan fasilitas di sana (Ethiopia-red) yang digunakan hanya untuk ‘pengawasan’ sebagai bagian dari kampanye di luar untuk melawan terorisme,” klaim juru bicara Pentagon, Kapten John Kirby. Namun kenyataan di lapangan mengatakan bahwa drone AS tidak hanya melakukan pengintaian, namun juga membombardir berbagai wilayah di Somalia yang membunuh ratusan sipil tak bersalah sejak serangan pertama mereka di sana.
Pernyataan Kirby muncul setelah Washington Post mengungkapkan bahwa drone bersenjata AS terlihat diterbangkan dari kota Arba Minch di selatan Ethiopia.
Sebelumnya AS telah melakukan serangan pengecut serupa di Afghanistan, Pakistan, Yaman, Libya dan Irak. Dalam serangan brutal tersebut ribuan sipil Muslim tak bersalah telah gugur dan tak terhitung dari mereka yang mengalami cedera. (haninmazaya/arrahmah.com)