YERUSALEM (Arrahmah.id) – Kepolisian “Israel” secara tiba-tiba menutup semua gerbang ke Masjid Al-Aqsa dan melarang umat Muslim untuk memasuki kompleks suci tersebut.
Kabar tersebut dilaporkan oleh kantor berita Palestina WAFA, dan dilansir Al-Arabiya pada Rabu (25/10/2023).
Wakaf Islam, organisasi Islam yang ditunjuk Yordania untuk mengelola kompleks Masjid Al-Aqsa, mengatakan bahwa Kepolisian “Israel” secara tiba-tiba menutup semua gerbang menuju kompleks suci itu dan melarang umat Muslim masuk, namun mengizinkan umat Yahudi untuk berdoa di sana.
WAFA menyebut langkah terbaru Kepolisian “Israel” itu jelas melanggar status quo yang selama ini berlaku untuk kompleks Masjid Al-Aqsa.
Berdasarkan status quo yang mengatur kompleks suci tersebut, warga non-Muslim bisa berkunjung ke kompleks Masjid Al-Aqsa, namun hanya warga Muslim yang boleh beribadah di sana. Beberapa pengunjung Yahudi sering nekat berdoa di sana meskipun ada larangan yang berlaku.
Otoritas “Israel” membatasi akses masuk ke dalam Masjid Al-Aqsa sejak Selasa (24/10) dini hari. Menurut laporan WAFA, “Israel” awalnya mengizinkan warga lanjut usia (lansia) untuk masuk ke kompleks suci tersebut, sebelum akhirnya melarang semua jamaah Muslim untuk masuk.
Kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam dan situs paling suci dalam ajaran Yahudi. Kompleks suci itu sering menjadi titik konflik antara “Israel” dan Palestina.
Awal bulan ini, menurut laporan mengutip Departemen Wakaf Islam, ratusan warga “Israel” memaksa masuk ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa untuk memperingati hari kelima Sukkot, hari libur Yahudi selama sepekan.
Negara-negara di kawasan Timur Tengah, termasuk Mesir, Yaman, Yordania dan negara-negara Teluk secara rutin mengecam aksi para ekstremis “Israel” di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa. (rafa/arrahmah.id)
Semua negara bilangnya kecam, kutuk Israel itu semua perkataan yang sia2, tanpa di barengi dengan perlawanan