BEIRUT (Arrahmah.id) – Hizbullah mengatakan pada Sabtu (21/10/2023) bahwa pihaknya telah “mengonfirmasi” jatuhnya korban jiwa dalam serangan lintas batas terhadap dua barak militer.
Kelompok asal Libanon itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa anggotanya meluncurkan peluru kendali “ke sebuah kendaraan Humvee milik pasukan pendudukan di sekitar barak Dovif, yang mengakibatkan jatuhnya korban di antara para awaknya, termasuk yang tewas dan luka-luka.”
“Ketika sebuah tank ‘Israel’ bergerak maju menuju lokasi yang ditargetkan, para pejuang (Hizbullah) menembaknya dengan peluru kendali,” tambahnya, seperti dilansir Anadolu.
Dalam sebuah pernyataan terpisah, kelompok tersebut mencatat bahwa anggotanya menargetkan sebuah unit infanteri Israel “di barak Hunin (Rameem) yang diduduki” dan mengonfirmasi adanya korban di pihak “Israel”.
Tentara “Israel” mengumumkan sebelumnya bahwa para militan telah menembakkan sebuah rudal anti-tank dari Libanon selatan ke arah daerah Rameem.
Mereka kemudian mengakui bahwa tiga tentara terluka, termasuk satu orang yang terluka parah.
Tentara “Israel” mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempurnya menghantam sejumlah posisi milik Hizbullah di Libanon selatan sebagai tanggapan atas serangan tersebut.
Ketegangan telah meningkat di sepanjang perbatasan Israel-Libanon di tengah-tengah baku tembak antara pasukan “Israel” dan Hizbullah.
Eskalasi ini terjadi di tengah-tengah serangan udara “Israel” terhadap Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, ke kota-kota perbatasan “Israel”.
Sedikitnya 4.385 warga Palestina, termasuk 1.756 anak-anak, telah terbunuh dalam serangan Israel ke Gaza. Angka tersebut mencapai lebih dari 1.400 orang di “Israel”.
Hizbullah telah berperang beberapa kali dengan Israel, yang terakhir pada 2006, di mana kelompok Libanon ini menghantam kota-kota besar “Israel” dengan roket, menyebabkan kerusakan properti yang signifikan. (haninmazaya/arrahmah.id)