GAZA (Arrahmah.id) — Sejumlah warga Palestina tewas pada Rabu (18/10/2023) malam akibat serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah PBB yang menampung para pengungsi di selatan Jalur Gaza.
Dilansir Anadolu Agency (18/10), pesawat-pesawat tempur Israel menyerang Sekolah Ahmad Abdelaziz yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di kamp pengungsi Khan Younis.
Sedikitnya sembilan warga Palestina tewas, termasuk tujuh anak-anak, dalam serangan udara Israel itu.
Di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, seorang balita tewas dan satu lain menderita luka-luka akibat serangan udara Israel di kamp tersebut.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa serangan Israel terhadap bangunan perumahan di kota Rafah, selatan Gaza menyebabkan sedikitnya 20 warga Palestina tewas.
Setidaknya 471 orang tewas dan 342 luka-luka dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza pada Selasa malam, kata Kementerian Kesehatan di Gaza pada Rabu. Israel membantah bertanggung jawab atas serangan udara tersebut.
Konflik ini dimulai pada 7 Oktober ketika kelompok perlawanan Palestina Hamas memulai Operasi Banjir Al Aqsa, sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan aksi infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Israel terhadap Masjid Al Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.
Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera” untuk meringankan “penderitaan besar umat manusia.” (hanoum/arrahmah.id)