LONDON (Arrahmah.id) — Duta Besar Israel untuk Inggris mengatakan pada hari Senin (16/10/2023) bahwa “tidak ada krisis kemanusiaan” di Gaza. Pernyataan itu dia kelaurkan ketika diwawancara Sky News (16/10).
“Inilah saatnya Hamas harus membayar harga atas pelanggaran yang mereka lakukan, membunuh warga Israel yang tidak bersalah, dan sekarang mencegah warganya sendiri untuk mengungsi,” tambahnya ketika diminta penapat tentang krisis kemanusian di Gaza kepada Sky News, seperti dikutip dari Huffpost (16/10).
Hotovely mengatakan Israel bekerja sama dengan organisasi-organisasi internasional telah meminta 1,1 juta warga Palestina untuk mengungsi sebelum serangan darat datang.
Dia juga mengatakan Tel Aviv hanya membidik sasaran militer bukan target sipil
Namun, setelah dikatakan hanya membidik warga sipil, pembawa acara Sky News, Kay Burley, menayangkan foto-foto yang menunjukkan krisis kemanusiaan di Gaza.
“Apakah kamu seorang ibu?” jawab duta besar. “Bagaimana pendapat Anda jika anak Anda dieksekusi di depan mata Anda?
“Apakah Anda berharap pemerintah Anda memikirkan para Nazi yang melakukan kejahatan tersebut dan berkata, ‘Tunggu sebentar – pertama-tama kita perlu melindungi musuh, dan kemudian kita perlu melindungi anak-anak kita,” jawab Hotovely.
“Salahkan Hamas. Dan tanyakan pada Hamas mengapa mereka memulai kekejaman tersebut,” tambahnya.
Ketika pembawa berita bertanya sekali lagi apakah Hotovely mengakui adanya krisis kemanusiaan, sang duta besar menegaskan bahwa tidak ada krisis kemanusiaan.
Burley bertanya: “Jadi menurut Anda apa yang sedang terjadi?”
Hotovely menjawab: “Ada perang di Gaza, perang yang dimulai oleh Hamas yang melakukan pembantaian yang mengerikan terhadap warga Israel yang tidak bersalah.”
“Bagaimana dengan kerusakan tambahannya?” Burley desak.
“Tunggu sebentar – saya hanya ingin mengatakan dan memberikan sedikit konteksnya,” jawab Hotovely.
“Orang-orang itu menciptakan kejahatan yang lebih buruk dari Islamis State (ISIS). Ketika Amerika Serikat memulai perlawanan terhadap ISIS, bersama dengan pasukan koalisi, lebih dari 100.000 warga sipil terjebak dalam baku tembak.
“Israel berusaha mencegah hal itu. Israel lebih baik dari tentara mana pun di dunia. Kami memperingatkan, kami memberi mereka kesempatan untuk berlindung, kami melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan oleh tentara Barat lainnya di masa lalu,” katanya.
Hamas melancarkan serangan tak terduga terhadap Israel pekan lalu, menyandera lebih dari 100 orang dan membunuh sekitar 1.400 orang, menurut pasukan Israel.
Israel menyatakan perang sebagai balasannya, mengumumkan pengepungan total terhadap Gaza – tempat basis Hamas – dan melancarkan serangkaian serangan udara.
Diperkirakan 2.700 orang di wilayah tersebut telah terbunuh sejauh ini, menurut pihak berwenang di Gaza. (hanoum/arrahmah.id)