LEIPZIG (Arrahmah.id) — Dua orang siswa terlibat perkelahian dengan seorang guru di sebuah sekolah menengah atas di Jerman. Perkelahian dipicu setelah guru melarang siswa membawa bendera Palestina.
Dilansir Slovenia Posten (11/10/2023), insiden itu terjadi di Gimnasium Ernst-Abbe pada hari Senin (9/10) ketika seorang siswa (14) datang ke sekolah dengan mengenakan bendera Palestina sebagai jubah dan syal Palestina yang dililitkan di kepalanya.
Guru yang berusia 61 tahun meminta siswanya untuk melepaskan atribut itu. Namun hal itu ditolaknya dan dia dibela oeh temannya yang lain.
Tidak terima muridnya melawan, guru itu kemudian memukul wajah salah seorang muridnya. Mendapat pukulan, kedua murid membalasnya sehingga terjadi perkelahian di antara mereka.
Menurut surat kabar Jerman Tagesspiegel, kedua siswa yang terlibat perkelahian tersebut telah diskors hingga akhir pekan, sementara gurunya juga sedang diselidiki.
Manajemen sekolah mengadakan pertemuan krisis dengan administrasi sekolah setempat dan polisi untuk membahas bagaimana bertindak dan mencegah situasi serupa terjadi lagi.
“Satu hal yang jelas: guru tidak boleh bersikap agresif atau melakukan kekerasan terhadap siswanya,” kata juru bicara pendidikan.
“Prioritas utama kami adalah memastikan perdamaian di sekolah. Kami tidak akan mentolerir pembenaran atas serangan teroris terhadap Israel di halaman sekolah kami,” tambah mereka.
Senator bidang pendidikan, pemuda dan keluarga dari negara bagian Berlin Katharina Günther-Wünsch menyerukan diskusi yang lebih luas di sekolah-sekolah mengenai konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah antara Palestina dan Israel, di tengah kekhawatiran bahwa ketegangan dapat meluas ke berbagai wilayah di Jerman.
“Dikhawatirkan bahwa di antara beberapa pelajar terdapat anti-Semitisme yang terang-terangan atau terpendam terkait Israel. Disarankan agar Anda mendiskusikan acara tersebut dengan siswa dan menjelaskan kepada mereka perilaku dan perilaku yang pantas.” dia memperingatkan melalui email kepada manajemen sekolah pada hari Senin. (hanoum/arrahmah.id)