GOLAN (Arrahmah.id) – “Israel” terlibat baku tembak dengan kelompok bersenjata Libanon “Hizbullah”, meningkatkan prospek konflik regional yang lebih luas pada Ahad (8/10/2023), sehari setelah serangan mendadak yang belum pernah terjadi sebelumnya di “Israel” selatan oleh Hamas yang menewaskan sedikitnya 300 warga “Israel”.
Lebih dari 300 warga Palestina telah terbunuh dalam pengeboman “Israel” di daerah kantong Gaza yang terkepung setelah serangan Hamas berskala besar yang mengejutkan “Israel”. Daerah kantong Palestina tersebut secara efektif telah berada di bawah blokade darat, laut dan udara “Israel” sejak 2007.
Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya telah menyerukan agar blokade tersebut diakhiri dan telah mengorganisir protes di pagar yang memisahkan wilayah tersebut dari “Israel”.
“Hizbullah”, kelompok bersenjata kuat yang didukung oleh Iran, mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan roket-roket berpemandu dan artileri ke tiga pos di Shebaa Farms “sebagai bentuk solidaritas” dengan rakyat Palestina. Shebaa Farms, yang diklaim oleh Libanon, direbut oleh “Israel” dalam Perang Enam Hari 1967.
“Di jalan untuk membebaskan bagian yang tersisa dari tanah Libanon yang diduduki dan dalam solidaritas dengan perlawanan Palestina dan rakyat Palestina yang tabah, kelompok-kelompok komandan syahid Haji Imad Moghniyeh dalam Perlawanan Islam melakukan serangan pada Ahad ini, 8 Oktober 2023, menargetkan 3 lokasi pendudukan Zionis di wilayah Shebaa Farms Libanon yang diduduki,” kata “Hizbullah” dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan Al Jazeera.
Militer “Israel” mengatakan pada Ahad bahwa pihaknya menembakkan artileri ke sebuah wilayah Libanon dari mana tembakan mortir lintas batas diluncurkan. Militer “Israel” mengatakan salah satu pesawat tak berawaknya menghantam sebuah pos “Hizbullah” di daerah Har Dov, sebuah daerah di Shebaa Farms.
“Israel” mengatakan pasukannya “sekarang menyerang dengan tembakan artileri ke daerah di Libanon dari tempat penembakan yang dilakukan beberapa menit yang lalu ke wilayah Israel”. Pasukan “Israel” mengatakan bahwa mereka “siap untuk semua skenario, dan akan terus melindungi keamanan penduduk Israel”.
Tel Aviv telah menguasai Shebaa Farms, sebidang tanah seluas 39 km persegi (15 mil persegi), sejak 1967. Baik Suriah maupun Libanon mengklaim bahwa Shebaa Farms adalah milik Libanon.
Tidak ada komentar dari pihak berwenang Libanon atas insiden tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)