YERUSALEM (Arrahmah.id) — Ribuan massa Yahudi radikal memaksa masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur, pada Rabu (4/10/2023) untuk menggelar ritual hari raya Yahudi Sukkot.
Departemen Wakaf Islam Palestina menyebut sejak Ahad, ribuan pemukim menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa atas seruan kelompok Yahudi radikal.
Sukkot adalah hari libur selama seminggu, yang dimulai pada tanggal 29 September dan akan berlanjut hingga 6 Oktober, mengakhiri musim hari raya Yahudi yang dimulai dengan merayakan Rosh Hashanah (Tahun Baru) pada tanggal 15 September.
Massa Yahudi radikal Israel menyerbu kompleks tersebut secara berkelompok melalui Gerbang al-Mughrabi di dinding barat Masjid Al Aqsa dan berusaha melakukan “ritual Talmud,” menurut seorang pejabat Departemen Wakaf Islam.
Polisi telah memberlakukan batasan usia dan mencegah pemuda Palestina memasuki masjid selama periode penyerangan, kata para saksi mata kepada Anadolu Agency (4/10).
Polisi Israel mulai mengizinkan pemukim memasuki kompleks Masjid Al Aqsa pada tahun 2003, meskipun ada kecaman berulang kali dari warga Palestina.
Masjid Al Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam.
Orang-orang Yahudi menyebut kawasan itu sebagai Bukit Bait Suci, mengklaim bahwa tempat itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967. Mereka mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. (hanoum/arrahmah.id)