ADEN (Arrahmah.com) – Harian OJihad seperti yang dikutip Kavkaz Center menulis bahwa tahun lalu Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) mengumumkan akan menciptakan pasukan untuk menegakkan syariat Islam di Yaman dan dengan demikian akan memenuhi hadist Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa : “Akan muncul dari Aden Abyan, 12.000 orang yang menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah sebaik-baik orang di antaraku dan mereka.” (HR. Ahmad: 2918, 2079 dan Ath-Thabrani dalam Al-Kabir: 11029 (11/56).
Al Qaeda di Yaman selatan saat ini mungkin dapat membentuk sebuah pasukan berjumlah 12.000 tentara, jika Allah berkehendak.
Pada 26 Maret 2011, Al Qaeda mengambil alih kota Jaar dan pada tanggal 27 mengambil alih ibukota provinsi Abyan, Zinjibar. Pada saat yang sama, kota pantai lainnya secara konsisten berada di bawah kendali AQAP, Imarah Islam Abyan pun diproklamirkan.
Kini, Mujahidin telah mengontrol hampir seluruh provinsi Abyan dan sebagian besar provinsi Shabwa, tetangganya. Unit Mujahidin yang sangat aktif telah berada di provinsi Lahj, Hadramaut dan Marib.
Pertempuran demi pertempuran sengit terus berlanjut di daerah-daerah tersebut. Menurut al-Arabiya, enam Mujahidin AQAP melancarkan serangan terhadap pasukan boneka Yaman di Imarah Islam Abyan. Informasi ini diperoleh dari seorang pejabat boneka lokal.
Menurut data rezim Saleh, tiga Mujahid syahid (Insha Allah) dan beberapa lainnya terluka setelah serangan pesawat tak berawak AS di kota pesisir Shaqra.
“Pesawat tak berawak, kemungkinan besar milik AS, memukul desa Shaqra dan membunuh tiga anggota Al Qaeda serta melukai enam lainnya,” ujar pejabat boneka yang tidak ingin disebutkan namanya seperti yang dilansir oleh AFP.
Dia mengatakan Mujahidin AQAP telah melakukan pelatihan militer di daerah itu, menambahkan bahwa penduduk di sana melaporkan mengenai adanya suara tembakan dan ledakan dalam beberapa hari terakhir.
Al Arabiya mengatakan rezim Saleh telah berulangkali membantah keterlibatan langsung AS dalam operasi militer melawan Mujahidin Al Qaeda, tetapi penduduk di provinsi timur dan selatan mengatakan bahwa drone AS secara teratur melakukan serangan.
Sementara itu Mujahidin telah berhasil membunuh seorang komandan kepolisian boneka pada Jumat (28/10/2011). Menurut Reuters, hal itu terjadi di kota pelabuhan Aden. Menurut CNN, seorang komandan polisi rezim saleh yang tewas merupakan pemimpin dari “unit anti-terorisme” yang bernama Ali al-Hajji.
Dia memimpin satu batalyon “Tentara Pasukan Keamanan Tengah” yang terlibat dalam memerangi Mujahidin.
Bom yang ditanam oleh Mujahidin meledak dan menghantam kendaraan Ali saat tengah berada di perjalanan di dekat sebuah stadion dan menewaskan Ali di tempat kejadian.
Yemen Post terkait peristiwa ini mengatakan meskipun upaya serius rezim Saleh, Arab Saudi dan AS, namun penjajah dan boneka mengalami kegagalan untuk menang dari Mujahidin dan merebut kembali daerah-daerah di selatan yang telah dikuasai oleh Mujahidin.
Yemen Post juga menulis bahwa Al Qaeda tidak hanya beroperasi di provinsi kaya minyak di Marib dan Shabwa, di mana pangkalan militer Mujahidin telah dibuat, tapi juga ternyata telah mencapai pelabuhan strategis terpenting, Aden.
Banyak pengamat telah menyimpulkan bahwa jika Aden jatuh ke tangan Mujahidin, itu akan mengancam pengiriman minyak ke negara-negara Barat dan AQAP pasti akan menggunakan Aden untuk keuntungan mereka. Mereka menambahkan bahwa potensi aliansi dengan Mujahidin Somalia yang sudah aktif dalam pertempuran dengan Abyan, kemungkinan akan semakin menguat.
Pada akhir Oktober, Mujahidin AQAP merilis harian resmi pertamanya, diterbitkan oleh kantor berita Madad.
Harian tersebut menyajikan ringkasan operasi Jihad di Yaman sepanjang Agustus dan September dan tinjauan dari peristiwa yang terjadi pada bulan Ramadhan di Imarah Abyan. Antara lain, mempublikasikan bantahan laporan media Barat tentang kematian amir AQAP, al-Nasir Wahishi (Abu Basir).
Surat kabar itu juga menceritakan tentang bantuan makanan yang disediakan oleh Mujahidin untuk penduduk miskin di Abyan yang hidup dalam kesulitan karena serangan udara terus-menerus oleh kekuatan Saleh, Arab Saudi dan AS. Distribusi produk di sana sesuai dengan keputusan AQAP.
Secara khusus, harian ini berbicara mengenai bantuan selama bulan Ramadhan. Dengan kebijakan AQAP, ratusan keluarga Muslim mampu menyediakan persediaan makanan dan pada akhir Ramadhan menjelang Hari Raya Idul Fitri, mereka diberikan hadiah.
Harian itu juga memperlihatkan foto-foto kota Jaar yang dibombardir. Pesawat-pesawat tempur tentara bonekadengan brutal menyerang pasar, masjid-masjid di kota termasuk Masjid Ibnu Baz serta rumah sakit al-Razi.
Bombardir terjadi di hari kelima dan keenam setelah Hari Raya Idul fitri, sejumlah besar penduduk setempat tewas dan terluka. Mujahidin AQAP menekankan bahwa tidak satupun anggotanya hadir di lokasi serangan.
Pada Hari Raya Idul Fitri, Mujahidin mengorganisir perayaan. Surat Kabar tersebut menulis bahwa dalam perayaan yang berlangsung hingga tiga hari di beberapa daerah, Muslim mengambil bagian dalam sebuah festival film dan berbagai lomba, mereka diberikan hadiah.
Salah satu film yang paling mengesankan adalah cerita dokumenter penyelamatan 67 tahanan Muslim dari penjara politik di Al-Mukalla.
Pembaca juga disajikan statistik Jihad. Salah satu catatan kecil yang bercerita tentang penyergapan, dilancarkan di pinggiran Zinjibar. Mujahidin berhasil menewaskan 10 tentara boneka dan melukai beberapa lainnya, peristiwa terjadi pada 15 Syawal, beberapa hari setelah pengumuman penarikan pasukan boneka rezim Saleh.
Sehari sebelumnya, 2 tentara rezim Saleh tewas setelah serangan di salah satu instalasi militer rezim Saleh, Mujahidin juga menangkap dua tentara boneka.
Surat kabar itu juga melaporkan bahwa Mujahidin AQAP berhasil melancarkan serangan syahid dengan target Brigade Mekanik 25.
Catatan lain dari surat kabar itu bercerita mengenai strategi militer Mujahidin di periode berikutnya. Harian mengatakan bahwa sebagai hasil dari pertempuran terus-menerus selama empat bulan di daerah Dofas, situasi kini yang berkembang adalah penduduk mendukung pejuang Islam.
Mujahidin AQAP akan terus membongkar penipuan dan kebohongan rezim Saleh yang terus-menerus mengumumkan kemenangan di Zinjibar, sementara pasukannya bahkan tidak berhasil memasuki kota. Pejuang Islam secara bertahap akan terus meningkatkan tekanan pada semua lini di mana kekuatan-kekuatan Saleh terkonsentrasi. (haninmazaya/arrahmah.com)