IDLIB (Arrahmah.id) — Setelah upaya pasukan Turki untuk menerapkan gencatan senjata antara kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir asy Syam (HTS) dan Tentara Nasional Suriah (SNA), bentrokan kembali terjadi pada hari Rabu (27/9/2023) antara kedua belah pihak di Aleppo utara.
Dilansir North Press Agency (28/9), pasukan Turki memberlakukan gencatan senjata untuk menyelesaikan permusuhan antara faksi yang berafiliasi dengan HTS dan faksi Legiun Kedua SNA.
Perjanjian tersebut juga mencakup penarikan faksi HTS dari desa-desa yang baru saja mereka rebut dan menyerahkannya kepada SNA.
Hal ini terjadi setelah bentrokan meletus akibat perselisihan penguasaan penyeberangan al-Hamran di Jarablus, di Aleppo utara, antara kedua pihak.
Sumber militer dari kelompok Suqour al-Sham, salah satu pihak yang terlibat dalam penyelesaian konflik, mengatakan kepada North Press bahwa al-Shahba dan Ahrar al-Sham Cabang Timur, keduanya berafiliasi dengan HTS, telamelanggar gencatan senjata dan menyerbu desa-desa di wilayah tersebut. al-Numan, Shaddud, Ihtaimlat, dan Dowaibeq.
Mereka telah mundur dari desa-desa tersebut dan menyerahkannya kepada pasukan resolusi konflik kemarin sesuai dengan kesepakatan awal.
Sumber tersebut lebih lanjut menambahkan bahwa faksi-faksi dari Legiun Kedua melancarkan serangan besar-besaran di berbagai front terhadap posisi faksi-faksi yang setia kepada HTS.
Sumber administratif yang berafiliasi dengan HTS menyatakan bahwa tank Turki mencegah konvoi militer HTS melintasi penyeberangan di barat laut Aleppo. Mereka juga mencegah konvoi lain melintasi persimpangan Deir Ballout menuju wilayah yang dikuasai faksi SNA di Aleppo utara.
Tank-tank dan kendaraan militer Turki telah memblokir jalan di depan konvoi militer yang sedang menuju untuk mendukung faksi-faksi yang setia kepada HTS di Aleppo utara.
Sebelumnya, bentrokan antara kedua pihak telah terjadi sejak Ahad di penyeberangan al-Hamran, Jarablus, di Suriah. Penyebrangan itu dikenal sebagai sumber keuangan bagi mereka yang dapat menguasainya. Setidaknya sebulannya didapatkan $2 juta.
Pada hari Senin dan Selasa, tiga anggota HTS terbunuh dan tiga lainnya ditangkap oleh faksi SNA, menyusul bentrokan yang sedang berlangsung di dekat kota al-Bab. (hanoum/arrahmah.id)