RIYADH (Arrahmah.id) – Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada Selasa (26/9/2023) mengutuk serangan di wilayahnya yang menewaskan dua personil militer Bahrain di dekat perbatasan selatan dengan Yaman.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyuarakan kecaman terhadap “serangan berbahaya terhadap pasukan pertahanan Kerajaan Bahrain yang ditempatkan di perbatasan selatan kerajaan, yang mengakibatkan kesyahidan sejumlah tentara pemberani dan melukai beberapa orang lainnya,” lapor Kantor Berita Resmi Arab Saudi (SPA).
“Kami menyampaikan belasungkawa yang terdalam dan tulus kepada para pemimpin dan rakyat Bahrain, dan kepada keluarga para syuhada yang gugur.”
“Kerajaan Arab Saudi mendukung negara Bahrain dan memperbarui sikap penolakannya terhadap berlanjutnya aliran senjata ke milisi teroris Houtsi serta seruan untuk melarang ekspor senjata ke wilayah Yaman.”
Komando militer Bahrain mengatakan bahwa sebuah serangan pesawat tak berawak oleh pemberontak Houtsi Yaman telah menewaskan dua tentara Bahrain -salah satunya adalah seorang perwira- di perbatasan selatan Arab Saudi pada Senin pagi. Tentara-tentara tersebut sedang berpatroli di daerah tersebut.
Houtsi tidak segera mengakui melakukan serangan tersebut karena upaya-upaya untuk mencapai kesepakatan damai antara Riyadh dan para pemberontak masih terus berlanjut.
Pernyataan militer, yang disampaikan oleh Kantor Berita Bahrain yang dikelola pemerintah, mengatakan bahwa “sejumlah” tentara Bahrain juga terluka dalam serangan tersebut, tanpa menjelaskan lebih lanjut, lansir Arab News (26/9).
“Serangan teroris ini dilakukan oleh Houtsi, yang mengirim pesawat yang menargetkan posisi penjaga Bahrain di perbatasan selatan Kerajaan Arab Saudi meskipun ada penghentian operasi militer antara pihak-pihak yang bertikai di Yaman,” kata pernyataan itu.
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk serangan pesawat tak berawak tersebut pada Selasa.
Hussein Ibrahim Taha, Sekretaris Jenderal OKI, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga dari dua orang yang terbunuh, serta kepada pemerintah dan warga Bahrain. Dia juga berharap pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka dalam serangan tersebut.
Sekjen Taha menekankan bahwa tindakan provokatif semacam itu tidak sesuai dengan upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk menyelesaikan krisis Yaman, dan menambahkan bahwa OKI tetap berkomitmen untuk mendukung upaya diplomatik yang bertujuan untuk mengakhiri konflik Yaman dan mencapai perdamaian yang langgeng. (haninmazaya/arrahmah.id)