BAKHMUT (Arrahmah.id) – Rusia mengatakan bahwa pasukannya masih menguasai desa-desa di dekat kota Bakhmut yang hancur di Ukraina timur, dan membantah klaim Ukraina bahwa pasukannya telah membebaskan desa Andriivka yang berada di garis depan.
Pada Sabtu (16/9/2023), Rusia menepis tuduhan Ukraina bahwa pasukannya telah terdesak keluar dari Andriivka. Hal ini terjadi setelah komandan pasukan darat Ukraina mengunggah sebuah video yang mengklaim bahwa mereka telah berhasil merebut Andriivka di tengah-tengah lanskap wilayah yang hangus dan hancur.
Video tersebut menunjukkan tentara Ukraina bergerak maju di atas tanah kosong yang hancur yang ditandai dengan sisa-sisa pohon yang terbakar dan berlindung di dalam reruntuhan bangunan yang hancur menjadi puing-puing. Video lain menunjukkan truk-truk yang melaju dengan kecepatan tinggi di jalan yang sepi.
Andriivka terletak sekitar 14 km (9 mil) di selatan Bakhmut di wilayah Donetsk, di mana Kiev telah melakukan perlawanan terhadap pasukan Moskow sejak Juni.
Namun, dalam buletin hariannya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa “musuh terus melakukan serangan berusaha dengan sia-sia untuk mengusir pasukan Rusia di daerah Andriivka dan Klishchiivka”.
Pernyataan itu menambah kebingungan seputar situasi di lapangan di desa tersebut, yang hanya memiliki beberapa lusin penduduk sebelum serangan Rusia.
Rusia mengatakan bahwa pasukannya masih menguasai desa-desa di dekat kota Bakhmut yang hancur di Ukraina timur, dan membantah klaim Ukraina bahwa pasukan mereka telah membebaskan desa Andriivka yang berada di garis depan.
Laporan pertempuran dari kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya masih menguasai setidaknya dua desa utama di selatan Bakhmut, yang dikenal di Rusia dengan nama era Soviet, Artyomovsk, lansir Al Jazeera.
“Musuh tidak membatalkan rencana untuk merebut kota Artyomovsk di Republik Rakyat Donetsk dan terus melakukan operasi penyerangan, tidak berhasil mengusir pasukan Rusia dari pusat-pusat populasi di Klishchiivka dan Andriivka,” kata kementerian itu dalam pengarahan hariannya.
Laporan tersebut mengatakan bahwa pasukan Rusia telah memukul mundur 16 serangan Ukraina dalam sepekan terakhir, dengan korban tewas dan luka-luka lebih dari 1.700 orang, termasuk 16 tank.
Pada Kamis, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Mailar harus mundur dari pengumuman sebelumnya pada hari itu bahwa Kiev telah merebut kembali Andriivka, setelah pasukan di sana mengatakan bahwa pertempuran masih berlangsung.
Kemudian di televisi Ukraina pada Jumat, seorang juru bicara brigade yang bertempur di daerah tersebut mengatakan bahwa desa tersebut telah “hancur total”, dan menambahkan bahwa “Andriivka sudah tidak ada lagi”. (haninmazaya/arrahmah.id)