WASHINGTON (Arrahmah.id) — Utusan senior Amerika Serikat (AS) memuji upaya Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) yang berhasil membunuh 8 tokoh utama kelompok militan Islamic State Khurasan Provience (ISKP).
“Mereka (ket: IIA) melakukan serangan yang sangat agresif yang secara signifikan menurunkan kemampuan ISKP,” kata Tom West, utusan khusus AS untuk Afghanistan dalam seminar hari Selasa (12/9/2023) di lembaga penelitian non-partisan Stimson Center di Washington, dikutip dari VOA (13/9).
Menurut West, serangan IIA terhadap ISKP yang berafiliasi ke kelompok militan Islamic State (ISIS) merupakan catatan baik yang telah berhasil menurunkan aksi kekerasan yang ada di Afghanistan.
Namun utusan khusus AS sedikit gusar terkait kasus Taliban Pakistan atau Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP).
“TTP merupakan ancaman terbesar terhadap stabilitas regional. Kami melihat peningkatan yang sangat signifikan dalam serangan TTP yang ditujukan pada Pakistan,” kata West.
TTP sebelumnya dimasukkan dalam daftar organisasi teroris global oleh AS. Kelompok ini melancarkan serangan di negara tetangga Pakistan dan beroperasi di tempat-tempat perlindungan di Afghanistan.
Para pejabat Pakistan mengatakan TTP telah meningkatkan serangan lintas perbatasan sejak IIA kembali berkuasa di Kabul dua tahun lalu. Kekerasan tersebut telah menjadi rutinitas sehari-hari dan dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.500 warga Pakistan, termasuk warga sipil dan pasukan keamanan, sebagian besar di distrik dekat atau di perbatasan Afghanistan.
Kepemimpinan TTP secara terbuka berjanji setia kepada Hibatullah Akhundzada, pemimpin tertinggi IIA. Kelompok militan ini muncul di daerah perbatasan Pakistan pada tahun 2007 dan berperang bersama Taliban melawan pasukan NATO pimpinan AS di Afghanistan.
“Mereka menjadi sekutu Taliban selama perang. Mereka adalah pendukung keuangan, pendukung logistik, dan juga sekutu operasional. Saya pikir hubungan di antara mereka cukup erat,” kata West.
Utusan khusus AS itu menolak berkomentar tentang tuduhan Pakistan bahwa serangan TTP terjadi atas persetujuan otoritas IIA di Afghanistan.
“Mengenai apakah IIA mendukung serangan TTP terhadap Pakistan, itu adalah hal yang sulit dan mungkin melampaui apa yang dapat saya bicarakan secara terbuka. Bukan rahasia lagi bahwa isu inilah yang mendominasi pembicaraan Pakistan dengan IIA saat ini,” imbuhnya.
IIA sendiri menolak tuduhan bahwa mereka mengizinkan kelompok mana pun, termasuk TTP, menggunakan wilayah Afghanistan untuk mengancam keamanan Pakistan atau keamanan kawasan secara keseluruhan.
Sementara itu, para pejabat di Islamabad mengatakan mereka telah secara resmi berbagi bukti dengan Kabul tentang kehadiran para pemimpin dan pejuang TTP di Afghanistan dan penggunaan negara tersebut untuk melancarkan serangan terhadap Pakistan.
West juga mencatat pada seminar hari Selasa bahwa al Qaeda berada pada “titik nadir sejarah” di Afghanistan dan Pakistan.
“Kemampuan mereka untuk mengancam AS dari Afghanistan dan Pakistan mungkin berada pada titik terendah sejak kelompok tersebut pindah ke Afghanistan dari Sudan pada tahun 1996.” (hanoum/arrahmah.id)