KABUL (Arrahmah.id) – Kementerian Dalam Negeri Imarah Islam Afghanistan (IIA), mengatakan bahwa atas perintah Pemimpin Imarah Islam, Mawlawi Hibatullah Akhundzada, 74.000 orang di sektor militer dan sipil akan direkrut ke kementerian ini setelah selesainya investigasi komisi reformasi.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Abdul Matin Qani mengonfirmasi hal ini kepada Tolo News dan mengatakan bahwa prioritas akan diberikan kepada mereka yang telah bekerja dengan Imarah Islam dalam dua puluh tahun terakhir.
Sementara itu, juru bicara Imarah Islam, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa orang-orang akan direkrut ke lembaga-lembaga keamanan berdasarkan kebutuhan.
“Ini didasarkan pada kebutuhan -berapa banyak yang dibutuhkan Afghanistan dan berapa banyak kota dan distrik kami membutuhkan pasukan untuk berada di sana untuk memberikan lebih banyak keamanan kepada masyarakat dan menjaga keamanan,” kata Mujahid, seperti dilaporkan Tolo News (8/9/2023).
Beberapa analis militer mengatakan bahwa selain merekrut orang-orang ini, perhatian juga harus diberikan pada pelatihan dan peralatan profesional mereka.
“Mereka membutuhkan personel yang loyal dan profesional di sektor militer, baik di Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, maupun Intelijen, dan mereka juga membutuhkan kendaraan dan peralatan,” kata Tahir Yarghal, seorang analis militer.
“Saat ini, karena adanya brain drain dan pelarian para pemuda -ribuan pemuda yang pergi ke luar negeri setiap hari dan tenggelam di perairan; untuk saat ini, kita perlu membelanjakan uang untuk para pemuda kita daripada untuk militer,” ujar Hadi Qureshi, seorang analis militer lainnya.
Belum jelas berapa banyak dari mereka yang akan direkrut di departemen militer dan sipil Kementerian Dalam Negeri, dan belum ada kabar mengenai perekrutan pasukan militer dari pemerintahan sebelumnya di kementerian ini. (haninmazaya/arrahmah.id)