KABUL (Arrahmah.id) – Menteri Luar Negeri, Amir Khan Muttaqi, mengatakan bahwa melemahkan pemerintah Afghanistan akan merugikan semua orang dan bahwa komunitas internasional telah meyakinkan Imarah Islam bahwa mereka tidak mendukung perlawanan bersenjata terhadap pemerintah sementara.
Berbicara pada sebuah pertemuan besar para ulama dan tokoh-tokoh berpengaruh di negara tersebut, Muttaqi mengatakan bahwa tanah Afghanistan bukanlah ancaman bagi negara manapun dan ada kebutuhan bagi komunitas internasional untuk memiliki kebijakan moderat terhadap Imarah Islam Afghanistan, lansir Tolo News (31/8/2023).
“Tidak ada oposisi di seluruh Afghanistan. Seluruh dunia meyakinkan kami bahwa mereka tidak mendukung lawan bersenjata. Kesempatan ini harus digunakan mengingat kebijakan Imarah Islam dan kebijakan moderatnya yang tidak ingin Afghanistan menjadi medan perang bagi kekuatan-kekuatan negatif,” katanya.
Berbicara pada pertemuan yang sama, Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Sirajuddin Haqqani, menyerukan kepada masyarakat untuk mendukung Imarah Islam.
“Rekonstruksi membutuhkan kesabaran dan keterlibatan besar. Penindasan telah berakhir dan kemerdekaan yang murni telah dipastikan,” katanya.
Para peserta mengeluarkan resolusi yang terdiri dari 12 prinsip, di mana mereka juga menekankan fasilitasi pendidikan agama dan modern berdasarkan Syariah dan budaya Afghanistan.
Pernyataan tersebut juga menekankan perlunya keterlibatan Imarah Islam dengan komunitas internasional dalam kerangka Syariah dan Islam. Mereka juga menyerukan untuk melepaskan aset-aset Afghanistan di luar negeri dan pencabutan sanksi serta kerja sama ekonomi oleh masyarakat internasional.
“Para Ulama dan tokoh-tokoh berpengaruh menginginkan agar Imarah Islam mengambil tindakan yang diperlukan untuk terlibat dengan dunia dengan mempertimbangkan Syariah Islam, kemerdekaan, reputasi Afghanistan, rekonsiliasi nasional, dan berdasarkan kondisi saat ini,” ujar Sultan Ahmad Adel, kepala dewan Ulama pada PD ke-22 di Kabul.
“Kami membutuhkan pendidikan kedokteran, sains, fisika, kimia, dan biologi,” ujar Deen Mohammad, kepala Ulama Kabul.
Pertemuan para ulama dan tokoh-tokoh berpengaruh ini terjadi ketika komunitas internasional telah berulang kali menyerukan konsensus nasional dan dialog nasional di Afghanistan dalam upaya untuk menyelesaikan tantangan yang sedang berlangsung di negara tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)