STOCKHOLM (Arrahmah.id) – Salwan Momika, warga Irak yang membakar Al Quran di Swedia, memiliki hubungan dengan milisi sosialis Kurdi PKK, kata seorang jurnalis senior.
Menggambarkan Momika sebagai “individu yang bermasalah dan tidak menyenangkan”, editor Assyria TV Dikran Ego mengatakan bahwa dia diusir dari berbagai lembaga Kristen di Irak.
Ego mengatakan kepada Anadolu Agency (30/8/2023) bahwa Momika menjadi bagian dari milisi Imam Ali di Baghdad.
Komunitas Asiria di Swedia – di mana Momika merupakan salah satu anggotanya – mengecam keras terhadap aksi pembakaran Al Quran yang dilakukan Momika.
“Gereja, lembaga, dan organisasi Asiria di Swedia mengecam keras dan menghindar melakukan provokasi yang dilakukan Momika,” ujar Ego.
“Momika tidak menerima dukungan finansial atau moral apa pun dari Asiria. Dia mendapatkan uang dengan menyiarkan langsung provokasi pembakaran Al-Quran di TikTok. Hal itu disampaikannya sendiri dalam keterangan yang diberikannya kepada pers,” kata Ego.
“Mempertimbangkan hubungan Momika dengan PKK dan proses aksesi Swedia di NATO yang sedang berlangsung di parlemen Turkiye, kita dapat memahami bahwa Momika adalah pion yang dikerahkan oleh PKK,” ujar dia.
“Akademisi Swedia Carll Drot memasukkan Salwan Momika dalam penelitiannya mengenai milisi Suriah di Irak antara tahun 2014 dan 2017,” tambah Ego.
“Dalam laporannya, Drot menyatakan bahwa Momika adalah sosok yang kejam, penipu, psikopat, dan menyedihkan di kalangan Asyur yang berusaha mendapatkan posisi. Bahkan, dalam pernyataan yang diberikannya kepada Drot, Momika menegaskan bahwa dia membenci Asiria,” jelas dia.
Ego mengatakan kelompok bernama Dawronoye yang mengaku mewakili Asyur dan disebutkan dalam laporan ini diketahui didirikan oleh organisasi teroris PKK.
“Momika, yang mengabdi pada kelompok yang tidak menguntungkan Asyur, memiliki hubungan organik dengan PKK,” imbuh dia lagi.
Pertandingan tinju antara pemuda muslim dan Momika bukanlah fiksi melainkan nyata.
Ego juga menyinggung pertandingan tinju antara Momika dan pemuda Muslim bernama Abbas yang banyak ditonton di media sosial.
Di Sodertalje, Swedia, seorang pemuda Muslim Irak bernama Abbas memukuli Salwan Momika di depan pengadilan.
Video yang ramai diperbincangkan di media ini diklaim sebagai teater, namun perkelahian ini bukanlah teater, melainkan kejadian nyata.
“Menurut pengamatan saya, mereka bertemu dan bertengkar setelah saling menghina dan berdebat di media sosial. Abbas datang bersiap ke tempat kejadian dengan sarung tinju. Abbas kemudian menyatakan dalam postingan media sosialnya bahwa kejadian tersebut bukanlah pertunjukan teatrikal dan membantah pemberitaan di media Swedia mengenai hal itu,” pungkas dia. (hanoum/arrahmah.id)