KAIRO (Arrahmah.com) – Israel akan membebaskan 25 tahanan Mesir dalam pertukaran tahanan untuk membebaskan seorang pria berkewarganegaraan AS-Israel yang dipenjara di Mesir terkait tuduhan aksi spionase, demikian yang pernyataan yang bersumber dari kantor perdana menteri Israel.
Ilan Grapel ditangkap di Kairo pada 12 Juni dan telah ditahan. Televisi pemerintah Mesir menegaskan bahwa kesepakatan dibuat dan mengatakan pertukaran akan dilakukan pada hari Kamis.
Grapel, 27 tahun, dicurigai oleh pejabat Mesir melakukan kegiatan spionase (mata-mata) untuk Israel selama puncak pemberontakan Mesir yang menggulingkan presiden Hosni Mubarak.
Menanggapi hal tersebut Israel dan keluarga Grapel di AS membantah bahwa Grapel adalah mata-mata, dan mengatakan ia bekerja untuk sebuah proyek bantuan hukum di Kairo.
Pemerintah Israel akan mengadakan pertemuan keamanan kabinet khusus pada hari Selasa untuk menyetujui kesepakatan tersebut. Daftar tahanan yang termasuk dalam kesepakatan akan diterbitkan sehingga Israel akan dapat mengajukan banding. Pertukaran dilakukan 48 jam setelah nama-nama para tahanan diumumkan ke publik.
“Dalam rangka upaya Israel dan Mesir dan dengan bantuan Amerika Serikat, Mesir telah setuju untuk melepaskan Grapel. Israel telah setuju membebaskan 25 tahanan Mesir,” kata pernyataan tersebut.
Sementara itu, keluarga para tahanan Mesir telah memprotes pertukaran, mengatakan bahwa Israel hanya melepaskan 25 dari 81 tahanan yang ada di penjara saat ini.
Menurut media lokal, Al Masry Alyoum, Khaled Arafat, pendiri Partai Karama di Sinai, menggambarkan pertukaran sebagai “penghinaan”, sementara kepala Kampanye Mesir untuk membebaskan para tahanan Mesir telah meminta dilakukannya demonstrasi di Tahrir Square untuk menekan pemerintah untuk melepaskan semua orang Mesir di penjara di Israel “. (rasularasy/arrahmah.com)