MISRATA (Arrahmah.com) – Jenazah Muammar Gaddafi disimpan dalam freezer di sebuah pusat perbelanjaan (mall) di kota pesisir Misrata.
Jenazah Gaddafi ditelanjangi hingga ke pinggang dan mengenakan celana panjang krem, diletakkan di atas kasur berlumuran darah di lantai ruang freezer agar tetap tahan lama. Sebuah lubang peluru terlihat di sisi kiri kepalanya dan di tengah dada, dan garis-garis darah kering di lengan dan kepala.
Di luar pusat perbelanjaan, ratusan warga sipil dari Misrata berdesakan untuk masuk ke dalam agar bisa mengintip jenazah tersebut. Mereka berteriak “Allahu Akbar” dan “Kami ingin melihat anjing”.
Ketentuan darurat tersebut mencerminkan disorganisasi dan kebingungan atas kematian Gaddafi. Penguburannya telah direncanakan pada Jumat, dimana sesuai dengan tradisi Islam yang menyerukan dilakukan pemakaman cepat, tapi pemerintah sementara menunda pemakaman dan mengatakan tempat pemakamannya masih harus ditentukan.
Menteri Informasi Mahmoud Shammam juga mengatakan pihak berwenang “sedang memperdebatkan dimana tempat terbaik untuk mengubur Gaddafi”.
Gaddafi ditangkap dalam keadaan masih hidup namun terluka parah, dan banyak kabar beredar tentang bagaimana ia menerima luka fatal – menimbulkan pertanyaan apakah ia ditembak ketika dalam tahanan, sesuatu yang dibantah oleh pejabat Libya.
Sebuah video muncul menunjukkan Gaddafi yang berusia 69 tahun diejek dan dipukuli oleh para pejuang yang menangkapnya. Pada saat video itu diambil, Gaddafi sudah menderita luka-luka yang akan membunuhnya sekitar 30 menit kemudian – tembakan ke kepala, dada dan perut.
Dalam video tersebut, ada darah di kepala Gaddafi, tetapi tidak terlihat pada dada atau perut, dan ia masih mampu berbicara dan berdiri. (rasularasy/arrahmah.com)