KAIRO (Arrahmah.com) – Mesir dan Israel telah menyepakati pertukaran seorang tahanan keturunan Israel-Amerika yang ditahan di Kairo dengan warga Mesir yang ditahan oleh Israel. Kesepakatan itu terjadi dua hari setelah Israel membebaskan ratusan warga Palestina untuk seorang tentara Israel yang diselenggarakan oleh gerakan Hamas yang ditengahi oleh Mesir.
Kesepakatan itu akan menukar Grapel Ilan, seorang lelaki 27 tahun yang ditangkap karena tuduhan mata-mata tuduhan di Kairo pada bulan Juni, ditukar dengan sejumlah warga Mesir yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak Mesir, meskipun rincian masih belum jelas.
Badan milik pemerintah MENA melaporkan bahwa Israel akan membebaskan 16 tahanan, sedangkan televisi nasional Mesir, Nil mengatakan 28 warga Mesir yang ditahan Israel akan bebas, termasuk tiga anak-anak.
Pemerintah Mesir sebelumnya mengatakan bahwa Israel sedang menahan 81 warga Mesir, tetapi pengumuman pada Sabtu (22/10) tidak mengatakan mengapa jumlah mereka yang dirilis telah berkurang.
Sementara kabinet Mesir, yang menjawab kepada Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata, menugaskan kementerian luar negeri pada Kamis untuk mengawasi pertukaran tersebut.
Grapel telah ditahan sejak tanggal 12 Juni lalu dengan tuduhan menjadi seorang agen badan intelijen Israel, Mossad.
Pejabat Mesir mengatakan Grapel dikirim untuk memantau peristiwa-peristiwa selama pemberontakan yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak di Februari.
Setelah penangkapan Grapel, Media Mesirmenerbitkan foto Grapel di Kairo Tahrir Square, pusat pemberontakan, di dalam masjid dan di sebuah bar di ibukota Mesir.
Israel membantah keras tuduhan Mesir, dan bersikeras bahwa tuduhan tersebut salah dan menuduh pemerintah Mesir sebagai “berperilaku aneh”. Bahkan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta latah ikut-ikutan meminta Mesir untuk melepaskan Grapel.
Grapel beremigrasi dari New York ke Israel pada tahun 2005. Ia mengikuti wajib militer di tentara Israel dan turut berperang dan terluka selama konflik 2006 dengan Lebanon.
Pekan lalu, para pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada radio publik bahwa kesepakatan sedang dalam proses untuk membebaskan warga AS-Israel yang diselenggarakan di penjara Kairo untuk pertukaran untuk 81 warga Mesir yang ditahan oleh Israel.
Berita tentang adanya kesepakatan muncul sehari sebelum pertukaran tahanan yang ditengahi Mesir yang melihat Israel setuju untuk melepaskan total dari 1.027 warga Palestina selama dua bulan dalam pertukaran untuk Gilad Shalit.
Sebagian besar warga Mesir di Israel menghadapi tuduhan kriminal, termasuk masuk secara ilegal ke Israel, perdagangan narkoba dan kepemilikan senjata. (rasularasy/arrahmah.com)