NUH (Arrahmah.id) — Ratusan orang massa Hindu radikal berpartisiapi dalam acara mahapanchayat yang diselenggarakan oleh organisasi Hindu Samaj di Desa Tigra pada Ahad (6/8/2023). Mereka hadir untuk memberikan mendukung pada para tersangka yang ditangkap karena membunuh Imam Mohammad Hafiz Saad di Haryana.
Dilansir Hindustan Times (7/8), massa Hindu radikal mengklaim bahwa para tersangka yang disebutkan dalam penyerangan masjid dan pembunuhan imam masjid itu tidak bersalah. Mereka mengultimatum pemerintah agar nama-nama mereka dihapus dari tuntutan pidana.
“Orang-orang yang disebutkan namanya dalam serangan masjid tidak bersalah. Kami beri waktu 7 hari agar nama-nama itu dicabut! Apabila tidak, kami mengadakan penghalang jalan di seluruh kota,” ujar seorang mahapanchayat dalam pertemuan itu.
Kulbhushan Bhardwaj, seorang anggota kelompok Hindu radikal Bajrang Dal, mengklaim bahwa orang-orang yang ditangkap bukan bagian dari massa yang merusak.
“Ada ratusan pria Muslim yang bekerja di Gurugram sebagai tukang kayu, tukang cukur, penjual sayur, mekanik, dan supir taksi. Kami selalu mendukung mereka, tetapi sekarang kami akan memastikan mereka tidak akan mendapatkan dukungan apa pun. Muslim tidak boleh diizinkan bekerja di kota! Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menyewakan apartemen atau permukiman kumuh kepada mereka!,” tambah Bhardwaj.
Dia juga menambahkan agar seluruh masjid di Gurugram agar ditutup agar umat Islam tidak dapat berkumpul dan beribadah.
Pemerintah distrik sebelumnya mengatakan tidak memberikan izin untuk berkumpul dan telah memberlakukan larangan lebih dari empat orang berkumpul di satu tempat. Namun ratusan orang tetap menghadiri acara tersebut. Tidak ada penangkapan yang dilakukan hingga Ahad malam.
Asisten Komisaris Polisi (ACP) DLF Gurugram, Vikas Kaushik, berbicara kepada ANI bahwa polisi tetap mengizinkan acara itu karena ada jaminan bahwa acara akan berlangsung dengan damai.
Namun, kekhawatiran justru muncul ketik pemerintah setempat melanjutkan penghancuran selama empat hari berturut-turut pada pemukiman Muslim. (hanoum/arrahmah.id)