GURUGRAM (Arrahmah.id) — Sebuah masjid di kota Gurugram, negara bagian Haryana, India, dibakar imbas bentrokan antara Hindu radikal dan Muslim pada Senin (30/7/2023). Bentrokan ini menyebabkan sedikitnya lima orang meninggal dunia, dua di antaranya petugas polisi.
Dilansir Reuters (31/7), bentrokan meletus pada Senin malam saat massa Hindu radikal menggelar prosesi keagamaan Brij Mandal Jalabhishek Yatra. Selama proses keagamaan itu berlangsung, ribuan massa Hindu radikal berdoa sambil berpindah-pindah pura.
Bentrokan pun meletus kala massa Hindu radikal hendak pergi ke pura di Ferozepur Jhirka dan melewati wilayah Nuh, negara bagian Haryana, yang didominasi penduduk Muslim.
Sambil melewat, mereka kemudian merusak dan melakukan vandal pada properti milik muslim. Melihat kendaraan dan tokonya dirusak, sejumlah warga Muslim melakukan perlawanan hingga akhirnya timbul kerusuhan.
“Arak-arakan itu dimaksudkan untuk berpindah dari satu pura ke pura lain, tetapi bentrokan pecah antara dua kelompok itu di jalan yang mengakibatkan kematian,” kata juru bicara Kepolisian Nuh, Krishan Kumar, kepada Reuters.
Dia mengatakan dua dari korban tewas adalah anggota home guard, pasukan sukarela yang membantu polisi mengendalikan kerusuhan sipil.
Sepuluh personel polisi lainnya terluka dalam bentrokan itu, tambahnya.
Beberapa mobil dibakar dan batu dilemparkan ke arah polisi, dan pemerintah negara bagian meminta pasukan tambahan untuk mengendalikan situasi, lapor kantor berita Press Trust of India.
Polisi menggunakan gas air mata dan melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan massa. Akses internet pun diblokir untuk meredam informasi keluar.
Dikutip The Indian Express, Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Haryana India, Ani Vij, juga mengatakan sekitar 3-4 ribu orang termasuk umat Hindu hingga awak media sempat tersandera di dalam pura Narhar saat bentrokan berlangsung. Namun, ribuan orang itu akhirnya berhasil dievakuasi dengan aman oleh aparat.
Pejabat Gugaram menegaskan situasi dan kondisi sudah kembali kondusif saat ini. Pejabat Nuh mengatakan masih menyelidiki penyebab bentrokan.
Pejabat setempat juga telah bertemu dengan perwakilan komunitas Hindu dan Islam hari ini, Selasa (1/8) untuk menyerukan perdamaian.
Menteri Vij berasumsi ada seseorang yang berniat memicu kegaduhan dan mengganggu perdamaian di Haryana.
“Tingkat kekerasan yang terjadi di berbagai titik, batu-batu yang terkumpul, cara penggunaan senjata, cara melepaskan tembakan, sepertinya tidak terjadi secara tiba-tiba,” kata Vij.
Kedua komunitas hidup damai di sana, katanya.
“Saya tidak ingin segera mencapai kesimpulan apa pun. Tujuan utama kami adalah mengendalikan situasi dan menjaga perdamaian.” ucap Vij.
“Setelah penyelidikan, apa pun yang muncul, tidak ada (pelaku) yang akan selamat,” katanya. (hanoum/arrahmah.id)