ANKARA (Arrahmah.id) – Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, pada Sabtu (29/7/2023) mendesak Denmark untuk mengambil tindakan segera guna mencegah pembakaran Al-Qur’an, sumber kementerian luar negeri Turki mengatakan, seperti dilaporkan Reuters.
Dalam sebuah pembicaraan telepon dengan mitranya dari Denmark, Lars Lokke Rasmussen, Fidan mengutuk “serangan keji yang terus-menerus terhadap Al Qur’an”. Dia mengatakan kepada Rasmussen bahwa tidak dapat diterima untuk membiarkan tindakan seperti itu dengan kedok kebebasan berekspresi, kata sumber tersebut.
Rasmussen pada Sabtu menulis di platform perpesanan X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter: “Turki dan Denmark adalah sekutu dekat. Penting untuk tidak membiarkan tindakan-tindakan ini berhasil menciptakan perpecahan.” Dia juga menegaskan kembali “kecaman keras Denmark terhadap tindakan provokatif yang dilakukan oleh beberapa individu ini.”
Komentar tersebut muncul setelah sekelompok kecil aktivis anti-Islam membakar Al Qur’an di depan Kedutaan Besar Mesir dan Turki di Kopenhagen pada Selasa, setelah protes serupa di Denmark dan Swedia dalam beberapa pekan terakhir.
Denmark dan Swedia menyesalkan pembakaran kitab suci umat Islam tersebut, namun mengatakan bahwa mereka tidak dapat mencegahnya di bawah aturan yang melindungi “kebebasan berbicara”. (haninmazaya/arrahmah.id)