WASHINGTON (Arrahmah.id) – Departemen Keuangan AS, Kamis (27/7/2023), menjatuhkan sanksi dan menetapkan Abdiweli Mohamed Yusuf, pemimpin ISIS yang berbasis di Somalia, sebagai teroris global, lansir Anadolu Agency.
Menurut AS, Yusuf telah memainkan peran kunci dalam pengiriman pejuang asing, perbekalan dan amunisi atas nama kelompok teroris, yang berfungsi sebagai pusat penyaluran dana dan bimbingan ke cabang dan jaringan ISIS di seluruh benua Afrika.
Milisi yang berafiliasi dengan ISIS di Somalia menghasilkan sebagian besar pendapatannya melalui pemerasan, khususnya menargetkan masyarakat lokal untuk mendapatkan uang dan rekrutan, seringkali di bawah ancaman kekerasan, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan.
“Kelompok teroris, dan ISIS-Somalia khususnya, berusaha mengeksploitasi kerentanan institusional untuk membiayai kegiatan mereka. Sanksi yang dijatuhkan hari ini menunjukkan komitmen AS untuk memanfaatkan otoritas kami dalam mendukung mitra kami, termasuk Pemerintah Federal Somalia, dalam upaya mereka untuk melawan pendanaan teroris dan memperkuat stabilitas dan keamanan nasional dan regional,” kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson.
Nelson berada di ibukota Somalia, Mogadishu, pada Kamis (27/7) dan bertemu dengan Presiden Hassan Sheikh Mahamud.
“Mereka membahas kerja sama Somalia-AS dalam melawan pendanaan terorisme, keringanan utang di bawah program HIPIC, dan serangan berkelanjutan terhadap Asy-Syabaab,” kata kepresidenan Somalia dalam pernyataan terpisah.
Pada November tahun lalu, AS memberlakukan sanksi terhadap jaringan perdagangan senjata ISIS Somalia dan anggota senior kelompok tersebut.
Sementara awal tahun ini, serangan udara AS di Somalia menewaskan pemimpin ISIS, Suhayl Salim Abd El-Rahman, alias Bilal Al-Sudani.
Milisi yang aktif di wilayah pegunungan Bari Somalia itu mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan di negara Tanduk Afrika itu.
Pada 2018, Departemen Luar Negeri AS menetapkan ISIS di Somalia sebagai Specially Designated Global Terrorist.
Somalia telah dilanda ketidakamanan selama bertahun-tahun, dengan Asy-Syabaab dan ISIS yang dianggap sebagai salah satu ancaman utama.
PBB telah memperingatkan meningkatnya ketidakamanan di negara itu, mengeluarkan laporan berkala tahun lalu yang merinci serangan oleh Asy-Syabaab dan pro ISIS.
Menurut perkiraan PBB, setidaknya 651 orang tewas dan 867 lainnya terluka dalam serangan teror Somalia pada 2018, dengan 651 tewas dan 867 lainnya terluka pada 2019. (zarahamala/arrahmah.id)