ISLAMABAD (Arrahmah.id) – Personil militer Pakistan mengklaim bahwa Afghanistan adalah tempat yang aman bagi TTP dan kelompok “teroris” lainnya yang menumpahkan darah warga Pakistan.
Hubungan Masyarakat Antar-Layanan Pakistan dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa kemarin Jenderal Syed Asim Munir, Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan, dalam sebuah kunjungan dengan para tentara yang terluka akibat serangan militan baru-baru ini di Zhob, memberikan pengarahan bahwa “keterlibatan warga negara Afganistan dalam aksi terorisme di Pakistan merupakan masalah penting lainnya yang perlu ditangani. Serangan-serangan semacam itu tidak dapat ditoleransi dan akan mendapatkan tanggapan yang efektif dari Pasukan Keamanan Pakistan.”
Jenderal Syed Asim Munir, menyatakan “keprihatinan serius” dan mengklaim bahwa “tempat berlindung yang aman dan kebebasan bertindak tersedia bagi TTP di Afghanistan,” menurut laporkan Tolo News (15/7/2023).
Khawaja Muhammad Asif, menteri pertahanan Pakistan, juga men-tweet bahwa Afghanistan tidak memenuhi kewajiban sebagai negara tetangga dan tidak mematuhi perjanjian Doha.
Khawaja Muhammad Asif mengklaim bahwa para “teroris” yang menumpahkan darah warga Pakistan dapat menemukan tempat berlindung di tanah Afghanistan.
Hal ini terjadi ketika sembilan tentara tewas setelah para militan menyerbu sebuah pangkalan militer di provinsi Balochistan selatan Pakistan, dan tiga lainnya tewas dalam baku tembak di daerah tersebut pada Rabu.
Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam Afghanistan, sebagai reaksi atas pernyataan pejabat militer Pakistan baru-baru ini mengatakan bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara lain, terutama negara tetangga.
“Ini adalah fakta bahwa kami tidak pernah mengizinkan siapa pun untuk menggunakan tanah Afghanistan untuk melawan negara lain,” kata Mujahid. (haninmazaya/arrahmah.id)