GAZA (Arrahmah.com) – Abu Obeida, juru bicara Brigade al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas, menyatakan bahwa fase kedua dari kesepakatan pertukaran tahanan akan mencakup pembebasan dari tahanan yang sudah tua dan sakit di samping beberapa tahanan yang dihukum 20 tahun lebih.
“Selain melepas tahanan yang sakit, prioritas akan diberikan kepada mereka yang menghabiskan 20 tahun atau lebih di penjara-penjara Israel,” ujar Abu Obeida.
Fase kedua dari kesepakatan pertukaran tahanan mencakup pelepasan 550 tahanan.
“Sembilan tahanan perempuan yang ditahan Israel akan dibebaskan dalam beberapa hari mendatang,” tambahnya.
Israel merilis 27 tahanan perempuan meskipun fakta bahwa selama pembicaraan tidak langsung dengan Israel, Hamas bersikeras bahwa semua tahanan perempuan harus dibebaskan. Sembilan tahanan perempuan (sisa dari keseluruhan tahanan perempuan yang akan dibebaskan), masih berada di balik jeruji besi.
Abu Obeida lebih lanjut menyatakan bahwa Mesir, yang menjadi mediator dan sponsor kesepakatan tersebut, bersumpah akan memastikan bahwa Israel sepenuhnya menerapkan paruh kedua dari kesepakatan itu dan menambahkan bahwa mereka percaya Israel akan memenuhinya untuk mencegah pembalsan dari gerakan peralwanan.
Juru bicara Al Qassam menyatakan bahwa Hamas tidak memiliki peran dalam menentukan nama-nama tahanan yang akan dibebaskan, namun Mesir akan menjadi bagian dari proses untuk memastikan semua segmen dari kesepakatan diimplementasikan.
Selanjutnya, Menteri Tahanan Palestina di Gaza, Saleh Al Aroury menyatakan bahwa sembilan tahanan perempuan akan dibebaskan dalam beberapa hari mendatang, bukan ketika tahap kedua dilaksanakan.
Fase kedua kaan berlangsung dalam dua bulan mendatang yang akan membebaskan 550 tahanan Palestina. (haninmazaya/arrahmah.com)