TEHERAN (Arrahmah.id) – Seorang Komandan Pengawal Revolusi Iran menuduh Angkatan Laut AS pada Senin (10/7/2023) membela penyelundupan bahan bakar di Teluk dengan mencoba ikut campur ketika Iran mencegat sebuah kapal pekan lalu.
“Pada 6 Juli, personel Angkatan Laut Pengawal Revolusi sedang memeriksa sebuah kapal dengan nama NADA 2 yang terlibat dalam penyelundupan minyak dan gas Iran di Teluk Persia, yang berusaha dicegah oleh Amerika melalui serangkaian tindakan yang tidak profesional dan berisiko,” Komandan IRGC Ramazan Zirrahi mengatakan dalam komentar yang dilaporkan oleh kantor berita Tasnim Iran.
Pada 7 Juli, kantor berita Iran Fars melaporkan bahwa Pengawal Revolusi telah menyita sebuah kapal yang membawa 900 ton bahan bakar selundupan dengan 12 awak kapal, mengikuti perintah pengadilan.
“Amerika menerbangkan beberapa pesawat, termasuk dua pesawat tempur A-10, dan berusaha sampai saat terakhir untuk mencegah penyitaan kapal, tetapi akhirnya dibawa ke pelabuhan Bushehr untuk prosedur hukum,” tambahnya.
Juru bicara Armada ke-5 AS Tim Hawkins mengatakan pekan lalu bahwa Angkatan Laut AS telah memantau intersepsi kapal di perairan internasional tetapi telah memutuskan untuk tidak memberikan tanggapan lebih lanjut.
Insiden itu adalah salah satu dari beberapa insiden yang melibatkan pasukan Iran dan pelayaran Teluk pekan lalu.
Dalam insiden lain, Angkatan Laut AS mengatakan personel angkatan laut Iran telah menembakkan banyak tembakan panjang ke Richmond Voyager berbendera Bahama yang dikelola oleh perusahaan minyak utama AS Chevron, menyusul klaim Teheran bahwa kapal itu terlibat dalam tabrakan yang melukai lima awak dari kapal Iran.
Chevron membantah kapal tanker itu terlibat dalam tabrakan dan mengatakan belum diberitahu tentang proses hukum atau perintah pengadilan oleh Iran terkait kapal tersebut. (zarahamala/arrahmah.id)