ZAHEDAN (Arrahmah.id) — Kelompok bersenjata dan pengebom bunuh diri menyerang sebuah kantor polisi di Kota Zahedan, Provinsi Sistan-Baluchistan, Iran, pada Sabtu (8/7/2023). Sedikitnya enam orang tewas dalam serangan tersebut.
Insiden berdarah di Kota Zahedan ini merupakan lokasi terjadinya serangkaian aksi protes berdarah atas kematian Mahsa Amini, seorang perempuan etnis Kurdi yang tewas dalam tahanan polisi moral Iran.
Dilansir Reuters (9/7), jumlah korban jiwa hingga kini masih simpang siur. Media lokal melaporkan empat pelaku dan dua aparat kepolisian telah tewas, sementara media lain menyebut penyerang yang tewas ada tiga orang.
Sampai berita ini dirilis, belum diketahui motif penyerangan dan siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Lebih lanjut, Provinsi Sistan-Baluchistan berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan dan dikenal sebagai salah satu provinsi termiskin di Iran. Wilayah itu juga dijadikan sebagai jalur utama perdagangan narkoba.
Zahedan sendiri telah menjadi lokasi paling berdarah dalam protes atas kematian Mahsa Amini sejak 30 September 2022 lalu. Aparat menyikapi demonstran yang dianggap melanggar ketertiban dengan kekerasan hingga menelan korban jiwa.
Amnesty Internasional mencatat, pasukan keamanan Iran telah menewaskan sedikitnya 66 orang akibat tindakan keras terhadap para pengunjuk rasa tersebut. (hanoum/arrahmah.id)