MOSKOW (Arrahmah.id) — Viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pria Arab menginjak-injak Al Quran di Kota Ulyanovsk, Rusia.
Selain menginjak-injak, dia kemudian menyiram minuman beralkohol ke atas Al Quran lalu membuangnya ke sungai Sviyaga.
Dilansir Middle East Monitor (7/7/2023), pria 28 tahun itu telah pindah keyakinan dari muslim menjadi Baptisme di negaranya pada 2018.
Ia melarikan diri dari Mesir karena mengalami persekusi lantaran kemurtadannya
Aksinya menistakan Al Quran yang tersebar di media sosial kemudian sempat geger di Mesir. Otoritas wilayah Ulyanovsk pun segera mengambil tindakan dan berhasil menangkap pria yang masih menjadi warga negara Mesir tersebut.
Kepala wilayah Ulyanovsk mengatakan Aleksey Russikh menyampaikan kemarahan melalui Telegram atas aksi tercela pria tersebut di Rusia.
“Wilayah kami multinasional dan beragam keyakinan. Kami saling menghormati tradisi dan adat-istiadat satu sama lain serta kami amat peka terhadap perasaan religius orang-orang beriman. (Aksi injak-injak Al Quran) ini adalah bentuk kejahatan terhadap kita semua,” ujar Russikh seperti dikutip dari RT.
“Di sejumlah negara kekonyolan ini mungkin hanya dianggap penyimpangan, tapi di Rusia tidak menghormati Al Quran merupakan kejahatan yang menjijikkan,” ujarnya lagi.
Pihak kepolisian Ulyanovsk kini tengah memeriksa warga Mesir itu atas aksinya merekam video tengah menginjak-injak Al Quran. Pria tersebut terancam hukuman lima tahun penjara karena tindakannya itu meski berstatus sebagai warga negara asing di Rusia.
Penangkapan warga negara Mesir itu tak lama setelah heboh pria asal Irak, Salwan Momika, membakar Al Quran di Kota Stockholm, Swedia, pekan lalu.
Sementara itu, Direktur Jenderal Dewan Rakyat Rusia di Ulyanovsk, Alexander Darkovich melalui Telegram, mengungkapkan identitas warga Mesir yang menginjak-injak dan menyiram Al Quran dengan alkohol, seperti dikutip dari Urdu Point.
“Berdasarkan informasi awal, provokator itu bernama Saeed Abu Mustafa, warga Mesir yang tinggal di Ulyanovsk. Saya meminta semua pihak menahan diri, lebih bijak dan bertanggung jawab. Dewan Rakyat Rusia akan terus memantau kasus ini,” tutur Darkovich. (hanoum/arrahmah.id)