LVIV (Arrahmah.id) – Sedikitnya empat orang tewas dalam serangan rudal Rusia terhadap sebuah blok apartemen di kota Lviv, Ukraina barat, yang merupakan salah satu serangan terbesar terhadap infrastruktur sipil di kota tersebut sejak dimulainya invasi Rusia tahun lalu, demikian ungkap para pejabat.
Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko melaporkan pada Kamis (6/7/2023) bahwa sedikitnya empat orang tewas dan sembilan lainnya terluka.
Wali kota Lviv, Andriy Sadovyi, mengatakan melalui saluran Telegramnya bahwa tim penyelamat sedang bekerja untuk “membersihkan puing-puing dan mengeluarkan semua korban tewas” dari serangan yang telah menghancurkan atau merusak sekitar 60 apartemen dan 50 mobil, lansir Al Jazeera.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggunakan media sosial pada Kamis untuk mengutuk serangan terhadap warga sipil di Lviv, dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta menjanjikan respon “kuat” terhadap musuh.
Postingan Zelenskyy di Twitter menampilkan sebuah video yang menunjukkan tingkat kerusakan pada sebuah bangunan di Lviv.
Gubernur daerah Lviv, Maksym Kozytskyi, juga mengunggah klip video berdurasi 13 detik yang menunjukkan bangunan apartemen empat lantai yang lebar dan melengkung, dengan beberapa bagian lantai atas yang hilang atau menjadi reruntuhan.
Kozytskyi mengatakan sebelumnya bahwa sebuah fasilitas infrastruktur penting telah rusak, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Laporan kerusakan dan kematian warga sipil di Lviv terjadi setelah adanya peringatan serangan udara di seluruh Ukraina pada dini hari Kamis dan laporan adanya rudal jelajah yang memasuki wilayah udara Ukraina.
Sadovyi, wali kota kota itu, telah melaporkan serangkaian ledakan di kotanya.
“Teman-teman, kita tidak akan membicarakan konsekuensi dari penembakan sekarang,” katanya di saluran Telegram-nya sebelumnya. “Semua layanan kota sedang melakukan pekerjaan mereka,” katanya.
Rusia telah meluncurkan gelombang serangan drone dan rudal di seluruh Ukraina sejak invasinya pada Februari 2022, meskipun wilayah Lviv -yang terletak ratusan kilometer dari garis depan- sebagian besar berlangsung damai. Pada akhir Juni, Lviv dihantam serangan drone Rusia yang menghantam Kiev dan kota-kota lain. (haninmazaya/arrahmah.id)