BANTUL (Arrahmah.id) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memaparkan hasil pendataan kerusakan akibat gempa bumi magnitudo 6,4 yang mengguncang wilayah DIY, pada Jumat (30/6/2023) malam.
Plh Kepala Pelaksana BPBD DIY Danang Samsurizal mengatakan berdasarkan hasil pendataan dampak akibat gempa tersebut, terdapat sebanyak 33 titik kerusakan per pukul 21.30 WIB.
Titik kerusakan tersebut tersebar di berbagai wilayah, seperti di wilayah Kabupaten Gunungkidul sebanyak 28 titik, Bantul 4 titik, dan Kulon Progo 1 titik.
“Di Gunungkidul, rumah rusak 19 unit, fasilitas kesehatan 5 titik, kemudian tempat ibadah, tempat usaha, fasilitas pendidikan, dan kandang ternak masing-masing 1 titik,” kata Danang dalam keterangannya, pada Jumat (30/6) malam.
Sementara di Bantul, empat titik kerusakan terdiri dari rumah warga 3 unit dan fasilitas pendidikan 1 titik. Adapun Kabupaten Kulon Progo ada 1 titik yakni fasilitas kesehatan.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mengindari bangunan yang retak atau rusak.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” tutur Danang.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” lanjutnya.
Secara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Agus Yuli Herwanta melaporkan bahwa terdapat satu warga Bantul yang meninggal dunia setelah terjadi gempa magnitudo 6,4 itu. Agus menegaskan kematian warga tersebut disebabkan kaget.
“Ada yang luka satu orang karena berlari takut, jatuh. Tapi, juga ada yang meninggal dunia satu barusan karena kaget,” kata Agus dalam konferensi pers online, pada Jumat (30/6).
Agus mengatakan korban jiwa tersebut berinisial S, perempuan berusia 67 tahun yang tinggal di Mulyodadi Bambanglipuro Bantul. S meninggal karena kaget dan terjatuh dari tempat tidur saat gempa.
Tak hanya korban jiwa, Agus juga memperbarui data kerusakan di Bantul setelah gempa itu, seperti 31 kerusakan rumah di 12 kecamatan. Namun, ia mengungkapkan pendataan masih berlangsung hingga saat ini. (rafa/arrahmah.id)