MOSKOW (Arrahmah.id) – Pejabat senior Rusia dilaporkan bergegas untuk meyakinkan pemerintah negara-negara di Timur Tengah dan Afrika di mana tentara bayaran Wagner beroperasi bahwa Moskow akan mengendalikan mereka, sepekan setelah kelompok tentara bayaran itu melancarkan upaya pemberontakan.
Pejabat kementerian luar negeri Rusia berbicara dengan para pemimpin Suriah, Republik Afrika Tengah, dan Mali ‘untuk meyakinkan mitra Rusia di Afrika dan Timur Tengah bahwa operasi Wagner di sana akan berlanjut tanpa gangguan’, The Wall Street Journal melaporkan Rabu (28/6/2023).
Harian Amerika mengutip ‘diplomat dan petugas intelijen, pembelot Wagner, orang-orang yang diberi pengarahan tentang percakapan dan tinjauan data penerbangan internasional’.
Wakil menteri luar negeri Rusia terbang ke Damaskus untuk menyampaikan jaminan kepada Presiden Suriah Bashar Asad, WSJ melaporkan. Moskow adalah pendukung utama rezim Suriah, dan tentara bayaran Wagner dilaporkan telah membantu pasukan Rusia dan rezim mempertahankan cengkeraman mereka selama bertahun-tahun perang saudara di Suriah yang telah menewaskan lebih dari setengah juta orang.
Selain memainkan peran penting dalam invasi Rusia ke Ukraina, tentara bayaran Wagner juga membantu Rusia menumbuhkan pengaruhnya di negara-negara Timur Tengah dan Afrika lainnya, termasuk Republik Afrika Tengah, Libya, Mali, dan Sudan.
Kelompok tentara bayaran, yang didirikan oleh mantan sekutu Kremlin Yevgeny Prigozhin, dituduh melakukan kejahatan perang dan kekejaman lainnya di negara-negara tersebut.
Rusia selama bertahun-tahun menyangkal hubungan dengan Wagner dan Prigozhin – tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Selasa (27/6) bahwa kelompok bersenjata itu “didanai sepenuhnya”, hingga $1 miliar pada tahun lalu saja. (zarahamala/arrahmah.id)