ISTANBUL (Arrahmah.id) — Aktivis LGBTQ mengadakan pawai Istanbul Pride tahunan ke-21 pada Ahad (25/6/2023), menentang larangan yang sudah lama diberlakukan pemerintah Turki. Pawai diadakan di area sekitar 2 km dari pusat Taksim Square.
Dilansir Middle East Eye (25/6), menanggapi aksi itu, aparat keamanan kemudian membarikade di sekitar Lapangan Taksim, dan menuutp sementara stasiun metro. Namun, ratusan aktivis LGBTQ malah berunjuk rasa di lingkungan Nisantasi di distrik kota Sisli, tanpa membuat pengumuman sebelumnya.
Aktivis LGBTQ menggantung bendera pelangi di tempat parkir mobil bertingkat di seberang taman tempat mereka berkumpul.
Mereka yang berkumpul meneriakkan seruan pro-LGBTQ dan slogan-slogan sayap kiri lainnya, termasuk “Lari Tayyip, lari. Queers datang!” mengacu pada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, “Pembebasan untuk kaum queer akan mengguncang dunia!” dan “Queers ada, Kurdistan ada!”.
Dalam sebuah pernyataan, Komite Pawai Istanbul Pride mengatakan mereka tidak akan mundur menghadapi pembatasan oleh pemerintah dan otoritas lokal.
“Kami tidak akan meninggalkan ruang kami. Anda akan terbiasa dengan kami. Hari ini, terlepas dari semua larangan Anda dan bertentangan dengan keinginan Anda, kami masih di sini,” kata pernyataan itu.
Penyelenggara mengatakan serangan negara terhadap hak-hak mereka adalah bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap minoritas di negara itu serta terhadap perempuan.
“Kepada mereka yang menarik diri dari Konvensi Istanbul dan mengkriminalisasi kami dalam semalam, kami katakan: Kami tidak akan pernah menyerah! Kami tidak akan menyerahkan hidup kami, keberadaan kami!”
Atas aksi itu, aparat keamanan Turki kemudian menangkap 60 orang yang memblokir jalan dan berujuk rasa di sekitar Taman Mıstık.
Sebelumnya, Istanbul Pride telah diadakan setiap tahun sejak 2003, namun mulai tahun 2015 kegiatan mereka resmi dilarang oleh Presiden Erdogan.
Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang merupakan partainya Erdogan berulang kali menyerukan penutupan semua organisasi LGBTQ di Turki.
Pekan lalu Erdogan mengecam komunitas LGBTQ di Turki sebagai penjahat dalam pidato parlemen. Dia meminta partainya dan sekutunya untuk tidak tergabung di barisan mereka. (hanoum/arrahmah.id)