KABUL (Arrahmah.id) – Pemimpin Imarah Islam Afghanistan (IIA), Mawlawi Hibatullah Akhundzada, dalam sebuah pesan pada hari raya Idul Adha, mengatakan bahwa Imarah Islam menginginkan hubungan politik dan ekonomi yang baik dengan dunia, “terutama dengan negara-negara Islam, dan telah memenuhi tanggung jawabnya dalam hal ini.”
Pesan ini dirilis oleh juru bicara Imarah Islam, Zabiullah Mujahid.
“Sama seperti kami tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dengan cara yang sama kami juga tidak mengizinkan orang lain mencampuri urusan dalam negeri kami,” kata Mawlawi Hibatullah Akhundzada dalam surat yang diterbitkan di akun Twitter Mujahid.
Di sektor ekonomi, katanya, “prediksi keruntuhan dan krisis ekonomi negara ini telah terbukti salah.”
Menurut Akhundzada, keruntuhan ekonomi berhasil dicegah berkat “langkah-langkah bijak, ketulusan, dan transparansi Imarah Islam.”
Dia juga merujuk pada masalah narkoba, mengatakan bahwa budidaya opium telah diberantas di negara ini dan bahwa “petani mencari alternatif, dan budidaya legal berkembang.”
“Sementara itu, larangan telah diberlakukan terhadap produksi, perdagangan dan penggunaan semua jenis obat-obatan terlarang dan kini, banyak warga negara, khususnya para pemuda diselamatkan dari bahaya ini,” ujar Mawlawi Akhundzada.
Mengenai hak-hak perempuan, ia mengatakan bahwa langkah-langkah konkret telah diambil untuk menyelamatkan perempuan dari berbagai penindasan tradisional, termasuk pernikahan paksa dan hak-hak Syariah mereka telah dilindungi.
“Selain itu, langkah-langkah yang diperlukan telah diambil untuk kemajuan perempuan sebagai separuh dari masyarakat untuk memberikan mereka kehidupan yang nyaman dan sejahtera sesuai dengan Syariah Islam,” katanya.
“Aspek-aspek negatif dari penjajahan selama 20 tahun terakhir yang berkaitan dengan hijab dan kesesatan perempuan akan segera berakhir.”
Mawlawi Akhundzada juga mengatakan bahwa ia mengutuk keras “tindakan brutal ‘Israel’ terhadap perempuan Palestina, anak-anak dan Muslim yang tak berdaya” dan meminta negara-negara lain untuk “melakukan tugas mereka untuk mencegah kejahatan kemanusiaan yang besar dan kekejaman yang kejam ini.” (haninmazaya/arrahmah.id)