QARDAHA (Arrahmah.id) – Sebuah serangan pesawat tak berawak menargetkan kota leluhur Presiden Suriah Bashar Asad, Qardaha, pada Jumat dengan dua proyektil, menewaskan satu orang dan melukai satu orang lainnya, demikian dilaporkan kantor berita Suriah, Sana.
Serangan tersebut terjadi sehari setelah Sana melaporkan serangan pesawat tak berawak di Salhab, sebuah kota yang dikuasai rezim di barat laut Suriah di dekat wilayah oposisi, yang menewaskan seorang wanita dan seorang anak.
Serangan terhadap Qardaha dan Salhab, yang berjarak sekitar 35 kilometer (22 mil), terjadi di tengah-tengah meningkatnya pertempuran di barat laut, dengan baku tembak antara pasukan rezim Suriah dan oposisi di beberapa garis depan.
Qardaha berjarak sekitar 10 km (6,5 mil) dari pangkalan udara Hmeimim milik Rusia. Pesawat-pesawat tempur Rusia telah menargetkan daerah-daerah yang dikuasai oposisi baru-baru ini, kata oposisi Suriah. Pasukan rezim Suriah telah meningkatkan pengerahan pasukan di beberapa daerah garis depan, menurut sumber-sumber di kedua belah pihak, lansir MEMO (24/6/2023).
Peperangan sebagian besar telah berhenti di Suriah, dengan garis depan sebagian besar stabil dalam beberapa tahun terakhir setelah rezim Asad mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar negara dengan bantuan dari sekutunya, Rusia dan Iran.
Namun, para pejuang oposisi yang menentang Asad masih menguasai daerah kantong yang berpusat di provinsi Idlib di barat laut, dekat dengan Qardaha dan Salhab, dengan dukungan dari Turki dan masih terjadi pertempuran sporadis antara mereka dan pasukan rezim Suriah. (haninmazaya/arrahmah.id)