NABLUS (Arrahmah.id) – Pasukan “Israel” membunuh seorang pemuda dalam serangan di kota Nablus, Tepi Barat utara pada Kamis (15/6/2023) dan menghancurkan rumah keluarga seorang tahanan Palestina.
Kementerian kesehatan Palestina mengidentifikasi korban sebagai Yahya Al-Anis, 20 tahun, warga Nablus, dan mengatakan dia meninggal menerima tembakan di kepala.
“Yahya adalah seorang pemuda yang baik, dengan impian untuk masa depan dan kehidupan yang sederhana,” kata pamannya, Ahmed Al-Anis, kepada The New Arab.
“Dia bekerja di bidang konstruksi, dan pada malam hari dia menghabiskan waktu bersama teman-temannya, seperti tadi malam ketika dia dibunuh.
“Orang tuanya menerima berita itu dengan kuat, tetapi mereka masih kaget dan memilih untuk tidak berbicara kepada media, karena anggota keluarga lainnya sedang mempersiapkan pemakaman sore ini.”
Pasukan “Israel” juga meledakkan apartemen keluarga seorang tahanan Palestina yang ditahan di penjara “Israel” di Nablus.
Usama Al-Tawil dituduh menyerang pasukan “Israel”, di utara Nablus, Oktober lalu, menyebabkan seorang tentara Israel tewas. Serangan itu diklaim oleh kelompok Palestina yang berbasis di Nablus, The Lions’ Den.
Serangan “Israel” pada Kamis (15/6) berlangsung selama lebih dari enam jam, setelah mereka dihadang oleh warga sipil Palestina setempat dan pejuang bersenjata.
Tentara “Israel” mengklaim warga Palestina melepaskan tembakan dan melemparkan bahan peledak ke tentara, menyebabkan kerusakan pada beberapa kendaraan militer. Pasukan pendudukan menggunakan tembakan sebagai sarana pembubaran kerusuhan terhadap orang-orang Palestina.
Saksi mata mengatakan penduduk Nablus disiagakan gerakan militer “Israel” di sekitar kota sebelum serangan itu diluncurkan.
“Sebelum pendudukan menyerbu kota, ada banyak orang di jalan-jalan dan pasar, kemudian berita mulai menyebar bahwa tentara pendudukan berkumpul di berbagai pintu masuk,” kata Nisreen Ghazal, seorang penduduk Nablus, kepada The New Arab.
Dia mengatakan bahwa penduduk bergegas pulang, menutup jalan, beberapa saat sebelum konvoi besar kendaraan lapis baja “Israel” masuk ke pusat kota Nablus.
“Tepat di depan rumah saya, terjadi konfrontasi anatra pendudukan dan para pemuda, yang mengejar kendaraan lapis baja dan melemparkan segala macam benda ke arah mereka, kemudian lari menyelamatkan diri ketika tentara melepaskan tembakan,” lanjutnya.
“Tentara juga mengevakuasi beberapa keluarga dari sekitar rumah Tawil saat mereka menyiapkan bahan peledak, dan kemudian di pagi hari mereka meledakkannya.”
Pasukan “Israel” secara sistematis menghancurkan rumah keluarga warga Palestina yang dituduh melakukan serangan mematikan terhadap warga “Israel”.
Pekan lalu, pasukan “Israel” meledakkan sebuah blok apartemen di Ramallah milik keluarga Islam Froukh yang berusia 27 tahun, yang dituduh melakukan serangan bom di Yerusalem. Penghancuran rumah membuat orang tua dan lima saudara perempuannya kehilangan tempat tinggal.
Kelompok hak asasi manusia menganggap kebijakan “Israel” ini sebagai bentuk hukuman kolektif dan termasuk kejahatan perang. (zarahamala/arrahmah.id)