Jakarta – Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadang pegawai Mabes Polri di pintu masuk sambil menodongkan buku saku korupsi. Sambil menerima buku kecil itu, pegawai Mabes Polri pun senyum-senyum.
“Lho, KPK-nya langsung ya,” cetus seorang pegawai Mabes saat menerima buku setebal 116 lembar dari Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo III, Jakarta, Rabu (16/8/2006).
Erry yang dibalut kemeja batik warna coklat langsung menyalami setiap orang yang diberinya buku berjudul “Memahami untuk Membasmi” itu.
Pegawai yang mendapat buku tersebut langsung membuka-buka isinya, karena penasaran. Tidak terjadi kerumunan di 3 titik pintu masuk Mabes Polri ketika acara berlangsung. Sebab kegiatan dilakukan pukul 07.00 WIB, saat belum banyak karyawan yang datang.
5.000 Buku diberikan untuk pegawai Mabes Polri. Karena keterbatasan waktu, sisa buku diserahkan pada humas untuk diteruskan pada karyawan yang belum mendapatkan.
Apa alasan bagi-bagi buku ini? “Kami menyadari masih banyak orang yang belum paham mengenai korupsi, jadi disusun buku yang sederhana. Peberantasan korupsi harus dilakukan terus menerus,” ujar Erry.
Selain itu, lanjut Erry, dengan buku itu, maka pelapor tindak pidana korupsi juga bisa lebih tahu prosedur dan materi pelaporan. “Jangan hanya ngawur untuk hura-hura agar disorot TV dan media,” tandas dia.
Usai membagi buku di Mabes Polri, Erry langsung menuju Kejaksaan Agung di Jl Sultan Hasanuddin.
Sesuai jadwal, seharusnya Ketua KPK Taufiequrachman Ruki yang membagikan buku korupsi di Mabes Polri. Namun karena bersiap hadir dalam rapat paripurna di DPR, maka Erry menggantikan tugasnya. (detikcom)