ABU DHABI (Arrahmah.id) – Negosiator nuklir Iran pada Selasa (13/6/2023) mengatakan telah bertemu dengan diplomat dari tiga negara Eropa di Abu Dhabi untuk membahas sejumlah masalah termasuk program energi atom negara itu.
“Menyusul konsultasi diplomatik dengan pihak-pihak regional dan ekstra-regional, kami bertemu dengan rekan-rekan kami dari Jerman, Prancis, dan Inggris di Abu Dhabi dan membahas berbagai masalah,” kata wakil menteri luar negeri dan negosiator nuklir Ali Bagheri di Twitter.
Kementerian luar negeri Jerman mengatakan kepada AFP bahwa pertemuan itu berlangsung pada Senin (12/6) dan diskusi membahas topik-topik mengenai program nuklir Iran.
Kantor berita negara IRNA menambahkan bahwa Bagheri juga berada di Abu Dhabi untuk berdiskusi dengan para pejabat tentang promosi kerjasama bilateral dan meninjau masalah-masalah regional.
Program nuklir Iran telah lama menjadi subyek pengawasan dari kekuatan Barat, mengakibatkan sanksi yang memukul ekonomi negara itu.
Sebuah kesepakatan penting pada 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), memberikan keringanan sanksi kepada Iran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya untuk menjamin bahwa Teheran tidak dapat mengembangkan senjata nuklir.
Tetapi penarikan sepihak AS dari perjanjian pada 2018 di bawah presiden saat itu Donald Trump dan penerapan kembali sanksi ekonomi yang menggigit mendorong Iran untuk mulai membatalkan komitmennya sendiri.
Negosiasi terus-menerus dengan Prancis, Jerman, Inggris, Rusia, dan Cina secara langsung, dan Amerika Serikat secara tidak langsung untuk menghidupkan kembali kesepakatan telah terhenti dalam beberapa bulan terakhir.
Juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser Kanani pada Senin (12/6) mengatakan negara itu telah melanjutkan negosiasi tidak langsung dengan Amerika Serikat mengenai masalah tersebut.
Pada Ahad (11/6), pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki keputusan akhir dalam kebijakan utama negara, menegaskan kembali bahwa negara tersebut tidak berusaha untuk memproduksi senjata nuklir, menambahkan bahwa kesepakatan dapat dicapai di bidang nuklir tertentu.
Selama panggilan telepon yang panjang dengan timpalannya dari Iran Ebrahim Raisi pada Sabtu (10/6), Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Paris dan mitra Eropanya berusaha menemukan “solusi diplomatik” untuk masalah nuklir Teheran. (zarahamala/arrahmah.id)