KABUL (Arrahmah.id) – Juru bicara Imarah Islam Afghanistan, Zabiullah Mujahid, mengatakan bahwa para pengungsi Waziristan akan direlokasi ke wilayah utara, selatan dan tengah Afghanistan.
Mujahid mengatakan bahwa relokasi para pengungsi ini tidak akan menimbulkan ancaman bagi provinsi manapun di negara ini dan juga tidak “didasarkan pada rasisme”, namun keputusan ini dibuat untuk memastikan kepentingan kedua negara-Afghanistan dan Pakistan.
Ia mengatakan bahwa para pengungsi adalah orang-orang biasa dan hal ini tidak akan menimbulkan rasisme terhadap etnis lain di negara tersebut, lansir Tolo News (13/6/2023).
“Para pengungsi yang berada di dekat garis Durand, tidak semuanya, tetapi beberapa dari mereka yang menimbulkan kekhawatiran, akan dibawa ke provinsi-provinsi di tengah, selatan dan utara, sehingga mereka juga dapat terkendali,” ujar Mujahid.
Sementara itu, para pengungsi dari Waziristan mengeluhkan relokasi mereka ke daerah lain, dan mengatakan bahwa mereka puas dengan kondisi mereka saat ini.
“Sejak kami tiba di sini pada 2014, kami telah melakukan pembangunan di sini. Ini adalah tanah, rumah dan segalanya. Kami tidak ingin pergi ke mana pun,” kata Fazul Rahman, seorang pengungsi dari Waziristan.
“Kami tidak akan pergi ke mana-mana. Kami telah membuat rumah di sini. Kami bahagia di sini dan tidak ingin pergi ke provinsi lain,” ujar Madras Khan, pengungsi dari Waziristan.
Para pengamat politik memberikan berbagai pendapat terkait hal ini:
“Apapun yang penting harus diklarifikasi -tentang kelompok etnis mana yang dipindahkan. Ini adalah isu kontroversial bahwa mereka datang dari sisi lain perbatasan ke tanah Afghanistan. Jika masalah ini tidak diklarifikasi, maka akan membawa konsekuensi dan menyebabkan ketidakamanan,” ujar Mustafa Murtazavi, seorang instruktur di sebuah universitas.
“Para pengungsi yang datang dari Waziristan ke Afghanistan harus menyelesaikan beberapa langkah. Kami tidak bisa membawa semua pengungsi ke sini. Afghanistan berada dalam situasi di mana kelompok mana pun dapat datang dan menyebabkan masalah keamanan bagi Afghanistan dan kawasan ini,” kata Zakiullah Mohammadi, seorang analis politik.
Sebelumnya, juru bicara Imarah Islam, mengatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk meyakinkan Islamabad bahwa para pengungsi tidak terlibat dalam serangan terhadap pemerintah Pakistan. (haninmazaya/arrahmah.id)