WASHINGTON (Arrahmah.id) – Amerika Serikat pada Kamis (8/6/2023) membantah klaim bahwa Cina telah mencapai kesepakatan dengan Kuba untuk membangun pangkalan mata-mata di negara pulau tersebut, menurut sebuah pernyataan dari Pentagon.
Rencana Cina untuk membangun fasilitas intelijen elektronik di Kuba, seperti yang dilaporkan The Wall Street Journal (WSJ) yang mengutip “pejabat AS yang mengetahui informasi intelijen rahasia”, “tidak akurat,” kata juru bicara Pentagon Patrick Ryder kepada para wartawan, seperti dilansir Anadolu (9/6).
“Saya dapat memberitahu Anda berdasarkan informasi yang kami miliki bahwa itu tidak akurat. Kami tidak mengetahui bahwa Cina dan Kuba mengembangkan stasiun mata-mata secara terpisah,” katanya.
“Saya akan mengatakan bahwa hubungan yang dimiliki oleh kedua negara tersebut adalah sesuatu yang terus kami pantau,” tambahnya.
Ryder mengatakan bahwa mereka “pasti” tahu bahwa Cina dan Kuba memiliki hubungan tertentu, tetapi tuduhan di media tidak mencerminkan kebenaran.
Ia menambahkan bahwa mereka akan terus mengawasi dengan seksama “segala aktivitas yang mengkhawatirkan” dari Cina di berbagai belahan dunia.
Para pejabat Kuba dan Cina telah mencapai kesepakatan pada prinsipnya yang mencakup pendirian sebuah fasilitas untuk melakukan apa yang dikenal sebagai pengumpulan sinyal intelijen, The Wall Street Journal melaporkan pada Kamis.
Sebagai gantinya, Cina akan membayar negara pulau yang miskin itu miliaran dolar, WSJ melaporkan. (haninmazaya/arrahmah.id)