HASAKAH (Arrahmah.id) — Program deradikalisasi ribuan anak di Camp Al Hol di timur laut Suriah terancam gagal meski telah lebih 4 (empat) tahun dibina oleh milisi Kurdi Syrian Democratic Force (SDF), milisi Suriah yang didukung Koalisi Internasional 80 negra yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Dilansir Al Arab London (2/6/2023) program deradikalisasi gagal dikarenakan penanganan yang buruk dan perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan SDF.
Anak-anak dari anggota kelompok militan Islamic State (ISIS) ini dipisahkan dari keluarga mereka dan tinggal secara berkelompok di kamar-kamar yang disiapkan SDF.
Salah satu alasan dipisahkannya anak-anak dari orang dewasa, diungkapkan oleh Pengawas Camp Al Houl Syaikhmus Ahmad bahwa para anggota ISIS menikahi anak-anak perempuan yang sudah berumur 13 tahun sehingga jumlah anak-anak ISIS di Camp Al Hol semakin meningkat.
Namun pemisahan ini mendapatkan kritikan keras dari Human Rights Watch (HRW). Lita Taylor, direktur program bantuan krisis HRW menganggap pemisahan tersebut merupakan bentuk pelanggaran HAM.
“Kami mengapresiasi niat baik dari program ini. Akan tetapi secara teori, anak-anak yang terpisahkan dari orang tua dan kerabat mereka, akan mengalami gangguan mental yang buruk,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Camp Al Hol Jiha Hanan menceritakan perilaku anak-anak ini masih dinilai buruk, karena sering melempari batu orang asing, terutama jurnalis yang tengah meliput. Bahkan sebagian anak-anak mengancam membunuh para jurnalis yang meliput Camp Al Hol.
“Anak seumuran 12 tahun sudah dapat menjadi bahaya bagi masyarakat sekitarnya, jika dipulangkan ke negara asal masing-masing,” tegasnya.
Sejumlah negara masih belum menerima kepulangan mereka karena dianggap sebagai bahaya dan ancaman di masa depan, sehingga mereka masih tertahan di Camp Al Hol.
Jumlah anak-anak di Camp Al Hol saat ini mencapai lebih dari 25.000 orang, yang setengahnya buta huruf. Dan hanya 300 anak yang mengikuti program deradikalisasi yang ditempatkan di distrik Al Qamisyli, perjalalan 2 (dua) jam dari Camp Al Hol.
Umur mereka beragam, dari 11 tahun hingga 18 tahun. Mereka berasal dari 15 negara, termasuk di antaranya Jerman dan Prancis. (hanoum/arrahmah.id)