DOHA (Arrahmah.id) — Perdana Menteri Qatar mengadakan pembicaraan rahasia dengan pemimpin tertinggi Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) bulan ini untuk menyelesaikan ketegangan dengan komunitas internasional.
Hal ini disampaikan seorang sumber yang memberi pengarahan pada pertemuan itu, menandakan kesediaan baru oleh penguasa Afghanistan untuk membahas cara-cara untuk mengakhiri isolasi mereka.
Pertemuan 12 Mei di kota Kandahar, Afghanistan selatan, antara Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman al-Thani dan Haibatullah Akhunzada adalah pertemuan pertama yang diketahui dilakukan oleh kepala Taliban dengan seorang pemimpin asing.
Dilansir dari Reuters (31/5/2023), pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden diberi pengarahan tentang pembicaraan itu dan berkoordinasi tentang semua masalah yang dibahas oleh pasangan itu, termasuk melanjutkan dialog dengan IIA.
Sumber itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan masalah lain yang diangkat Sheikh Mohammed dengan Haibatullah termasuk perlunya mengakhiri larangan IIA terhadap pendidikan anak perempuan dan pekerjaan perempuan.
Pertemuan tersebut merupakan keberhasilan diplomatik untuk Qatar, yang telah mengkritik pembatasan IIA terhadap perempuan.
AS sendiri telah memimpin tuntutan kepada IIA untuk mengakhiri larangan sekolah anak perempuan dan perempuan bekerja, termasuk untuk badan-badan PBB dan kelompok kemanusiaan, untuk memulihkan kebebasan bergerak mereka dan membawa warga Afghanistan dari luar jajaran IIA ke dalam pemerintahan.
Pembatasan sekolah dan pekerjaan perempuan telah menghalangi bantuan kemanusiaan dan merupakan alasan utama mengapa tidak ada negara yang mengakui pemerintahan IIA sejak mereka merebut kekuasaan pada Agustus 2021.
Perlakuan oleh IIA terhadap perempuan dan anak perempuan bisa menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan, menurut sebuah laporan PBB yang disajikan pada bulan Maret di Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa.
IIA mengatakan mereka menghormati hak-hak perempuan sejalan dengan interpretasi mereka terhadap hukum Islam dan kebiasaan Afghanistan.
Pertemuan amir IIA dengan Sheikh Mohammed, bagaimanapun, menunjukkan bahwa dia terbuka untuk mengeksplorasi jalan untuk mengakhiri isolasi Afghanistan dan meningkatkan program bantuan saat negara itu tenggelam dalam kelaparan dan kemiskinan.
“Itu pertemuan yang sangat positif,” kata sumber itu. (hanoum/arrahmah.id)