JAKARTA (Arrahmah.id) – Kementerian Agama (Kemenag) RI mengingatkan kepada petugas penyedia makanan jemaah haji di Makkah agar tidak terlambat mendistribusikan makanan. Kemenag tak akan segan memberikan sanksi jika terjadi keterlambatan dalam distribusi makanan bagi jemaah.
Kepala Bidang Katering Haji, Muhammad Agus Syafi’ mengatakan, ada 54 dapur yang akan mensuplai makanan bagi seluruh jemaah. Para petugas diminta cermat dalam distribusi makanan yang layak dikonsumsi untuk jemaah haji.
“Tiap dapur harus cermat memperhatikan semua aturan yang sudah di sepakati. Baik dari segi menu hingga waktu distribusi makanan,” kata Agus dalam keterangan tertulis, Rabu (31/5/2023).
“Saya juga mengingatkan bahwa ada pengawas yang mengawasi setiap pelayanan konsumsi. Perlu juga diingat bahwa akan ada sanksi bagi dapur yang terlambat dalam melakukan distribusi makanan kepada jemaah,” katanya, menambahkan.
Selama di Makkah, Agus mengatakan, jemaah haji Indonesia akan mendapat tiga kali makan. Untuk makan pagi, ditribusi makanan akan dilakukan dari jam lima sampai delapan pagi.
Untuk makan siang, distribusi makan akan dilakukan dari jam dua belas sampai empat belas. Sementara untuk makan malam, distribusi dilakukan dari jam tujuh belas sampai sembilan belas.
“Kita akan rutin melakukan visitasi ke dapur secara langsung. Hal ini sebagai bentuk pengawasan proses produksi, pengolahan, dan distribusi,” katanya, menjelaskan.
Hal senada disampaikan Kepala Seksi Pelayanan Konsumsi Daker Makkah Benny Darmawan. Dia mengatakan, penyedia konsumsi jemaah haji harus benar-benar memperhatikan jadwal distribusi makanan.
Proses distribusi ini sangat penting karena berhubungan dengan asupan makanan yang akan menunjang kesehatan para jemaah. “Kemasan konsumsi jemaah harus mempersiapkan tutup box lebih awal karena jemaah diperkirakan akan tiba di Makkah tanggal 1 juni mendatang,” ujarnya
“Jika ada dapur yang tidak menggunakan standar tutup box makan sesuai ketentuan yang telah disepakati. Maka akan ada sanksi yang diberikan,” ujarnya, menegaskan.
Sebagai informasi, jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan mulai tiba di Makkah Al-Mukarramah pada 1 Juni 2023. Kloter pertama embarkasi Jakarta–Pondok Gede (JKG 01) akan menjadi rombongan pertama yang tiba di Kota Kelahiran Nabi.
Mereka diberangkatkan dari Madinah. Usai menjalani ibadah Arbain atau salat wajib berjamaah di Masjid Nabawi selama 40 waktu.
(ameera/arrahmah.id)