RIYADH (Arrahmah.id) – Arab Saudi menjamu seorang pejabat Rusia pada Selasa (23/5/2023), hanya beberapa hari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi kerajaan tersebut.
Menteri Dalam Negeri Rusia Vladimir Kolokoltsev mengunjungi mitra Saudi Pangeran Abdulaziz bin Saud di Riyadh hanya empat hari setelah Zelensky berbicara di KTT Liga Arab yang diadakan di Jeddah.
Kolokoltsev telah menghadapi sanksi sejak 2018, sebagai bagian dari upaya perluasan sanksi oleh AS, serta UE dan Inggris.
Sanksi tersebut terutama terkait dengan invasi Rusia pada 2022, juga intervensi militer Rusia di Suriah atas nama rezim Bashar Asad. Tahun lalu, AS menolak visa Kolokoltsev untuk menghadiri KTT kepala polisi PBB di New York.
Di Rusia, Kolokoltsev mengekang kebebasan berbicara. Dia telah menutup outlet media yang menyelidiki kekayaan pribadinya, sementara dia berperan penting dalam menindak pengunjuk rasa anti-perang Rusia.
Arab Saudi secara tradisional adalah sekutu dekat AS dan secara historis mengikuti jejaknya dalam urusan internasional. Namun, selama beberapa tahun terakhir, penurunan kekuatan AS yang dirasakan telah membuat kerajaan itu mengejar kebijakan luar negeri yang lebih sepihak, menjalin hubungan lebih dekat khususnya dengan Rusia dan Cina.
Arab Saudi telah mempertahankan hubungan yang kuat dengan Rusia meskipun secara resmi mendukung posisi Barat dalam integritas teritorial Ukraina.
Saudi mencetak kemenangan diplomatik September lalu ketika berhasil menegosiasikan kesepakatan pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina, meskipun kesepakatan terus berlanjut dan berkembang dengan Rusia.
Riyadh tetap menjadi salah satu importir utama diesel Rusia, menentang larangan Barat untuk membeli produk minyak Rusia. Saudi juga merupakan investor besar di perusahaan energi Rusia. (zarahamala/arrahmah.id)