JAKARTA (Arahmah.id) – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta Bank Syariah Indonesia (BSI) segera memulihkan layanan, karena gangguan yang terjadi sejak Senin (8/5) berdampak pada nasabah.
“Saya meminta pihak BSI agar bersungguh-sungguh menghadapi serangan siber ini, sehingga diharapkan pelayanan kembali pulih serta dapat berjalan seperti biasa,” ujar Anwar Abbas saat dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis, lansir Antara.
Anwar mengatakan banyak laporan masuk kepadanya bahwa nasabah mengeluh dengan adanya gangguan layanan BSI mulai dari ATM, mobile banking, hingga transaksi di teller kantor cabang.
Para nasabah mengaku kecewa dan merasa dirugikan karena banyak transaksi yang hendak mereka lakukan menjadi terhambat. Akibatnya, kata dia, keluar kata-kata yang tidak enak dan tidak baik bagi masa depan BSI.
“Saya mengimbau teman-teman dan umat Islam serta nasabah BSI pada umumnya untuk tidak melakukan hal-hal yang akan bisa merugikan masa depan BSI. Karena kalau terjadi rush gara-gara masalah ini maka untuk memulihkan nama baik BSI ke depan jelas tidak mudah,” ujarnya.
Sementara itu PT BSI Tbk menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang dialami nasabah dalam mengakses layanan bank syariah itu, sekaligus menegaskan komitmen untuk menjaga keamanan dana dan data milik nasabah.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menuturkan pihaknya terus melakukan proses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman dan hingga saat ini proses normalisasi layanan telah dilakukan dengan baik.
“Atas nama BSI, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah, karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023. Proses normalisasi layanan BSI telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di BSI,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)