KHARTOUM (Arrahmah.id) – Kerusuhan di Sudan telah memasuki hari ketiga, di mana ledakan-ledakan mengguncang ibu kota Sudan, Khartoum pada Senin (17/4/2023).
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Senin bergabung dengan upaya-upaya regional untuk menekan pihak-pihak yang bertikai untuk mengakhiri pertempuran dan kembali ke perundingan saat jumlah korban tewas di pihak sipil meningkat menjadi 97 orang, lansir Al Jazeera.
Sementara itu dalam laporan terkait, staf dan pasien Rumah Sakit Al-Shaab dalam kondisi ‘tidak aman’ di tengah pemboman.
Al-Tayeb Abdel-Rahman, asisten direktur administrasi Rumah Sakit al-Shaab di Khartoum, mengatakan bahwa fasilitas di dekat gedung komando militer itu menjadi sasaran penembakan terus menerus yang melukai staf dan pasien.
“Rumah sakit dibom empat kali hari ini,” kata Abdel-Rahman kepada Al Jazeera.
“Ada empat orang yang terluka di antara para staf, dan beberapa pasien terluka ringan akibat pecahan peluru.”
Abdel-Rahman mengatakan bahwa rumah sakit tersebut “benar-benar terkepung”, dan menambahkan bahwa “situasinya tidak aman bagi para pasien dan staf.”
“Ada satu jenazah yang meninggal hari ini, dan kami tidak dapat melakukan prosedur untuk membawanya ke luar karena rumah sakit dikepung dan ada kemungkinan rumah sakit itu dibom.” (haninmazaya/arrahmah.id)