KUCHLAK (Arrahmah.id) – Empat polisi tewas pada Selasa (11/4/2023) dalam sebuah baku tembak dengan para militan di provinsi Balochistan barat daya Pakistan, kata polisi, beberapa jam setelah empat orang tewas dalam sebuah ledakan bom di ibu kota wilayah tersebut.
Para militan yang diidentifikasi oleh polisi sebagai anggota Taliban Pakistan menembaki sebuah patroli fajar di Kuchlak, kata para pejabat, dan masih dalam pelarian.
“Para militan menembaki tim polisi dari sebuah kompleks yang menewaskan empat polisi,” kata pejabat senior kepolisian setempat Muhammad Zohaib kepada AFP.
“Seorang teroris juga tewas dalam baku tembak tersebut, sementara sisanya melarikan diri,” lanjutnya.
Pejabat departemen kontra-terorisme Aitzaz Goraya mengatakan bahwa para militan tersebut berasal dari Tehreek-e-Taliban Pakistan, yang terpisah dari Taliban Afghanistan.
Pada Senin, empat orang tewas -dua polisi dan dua warga sipil- oleh sebuah bom sepeda motor di sebuah pasar yang ramai di ibu kota Balochistan, Quetta.
Serangan tersebut diklaim oleh Tentara Pembebasan Balochistan.
Pakistan telah berjuang melawan pemberontakan selama bertahun-tahun oleh para militan di Balochistan yang menuntut bagian yang lebih besar dari kekayaan provinsi tersebut, serta serangan-serangan oleh Taliban Pakistan.
Ketegangan di provinsi yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan ini dipicu oleh membanjirnya investasi Cina di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan Beijing yang menurut penduduk setempat tidak menguntungkan mereka.
Cina berinvestasi di daerah ini di bawah proyek senilai 54 miliar dollar AS yang dikenal sebagai Koridor Ekonomi Cina-Pakistan, meningkatkan infrastruktur, tenaga listrik dan jaringan transportasi antara wilayah Xinjiang di bagian barat jauh dan pelabuhan Gwadar di Pakistan. (haninmazaya/arrahmah.id)