NEW DELHI (Arrahmah.id) – Sebuah badan Muslim terkemuka telah mengecam “tindakan kekerasan dan vandalisme yang provokatif” selama festival Hindu Ram Navami di India.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (4/4/2023), Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengatakan bahwa serangan-serangan terhadap Muslim selama festival sembilan hari tersebut merupakan “manifestasi nyata dari meningkatnya Islamofobia dan penargetan sistemik terhadap komunitas Muslim di India”.
Kementerian Luar Negeri India mengutuk pernyataan tersebut, dan mengatakan bahwa OKI menunjukkan “agenda anti-India”.
“Ini adalah satu lagi contoh dari pola pikir komunal dan agenda anti-India mereka. OKI hanya merusak reputasinya dengan secara konsisten dimanipulasi oleh kekuatan-kekuatan anti-India,” klaim juru bicara kementerian luar negeri, Arindam Bagchi, dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Laporan media lokal mengatakan bahwa iring-iringan besar orang yang membawa trisula, pedang, tongkat dan senjata lainnya melewati lingkungan Muslim di beberapa kota, meneriakkan slogan-slogan kebencian dan bahkan membakar rumah-rumah dan toko-toko di beberapa tempat.
Menurut laporan media lokal, setidaknya dua orang tewas dalam kekerasan selama festival tersebut, termasuk satu orang di negara bagian timur Bihar, di mana pihak berwenang mengerahkan ratusan polisi anti huru-hara dan memutus layanan internet seluler untuk mencegah kerusuhan.
Kelompok OKI yang beranggotakan 57 negara yang berbasis di Jeddah ini mengatakan bahwa kekerasan selama prosesi Ram Navami menyebabkan “pembakaran sebuah madrasah (sekolah Muslim) dan perpustakaannya oleh gerombolan ekstremis Hindu” di kota Bihar Sharif, Bihar, lansir Al Jazeera.
Insiden kekerasan serupa juga dilaporkan dari Benggala Barat, Gujarat, Uttar Pradesh dan negara-negara bagian lainnya, yang menyebabkan lebih dari 100 orang ditangkap di seluruh negeri.
Para kritikus mengatakan bahwa kelompok-kelompok Hindu garis keras telah menjadi lebih berani sejak Perdana Menteri Narendra Modi, yang menjabat sebagai kepala menteri negara bagian Gujarat selama kerusuhan besar di sana pada 2002, terpilih sebagai perdana menteri pada 2014.
“Sekretariat Jenderal OKI menyerukan kepada pihak berwenang India untuk mengambil tindakan tegas terhadap para penghasut dan pelaku tindakan tersebut dan untuk memastikan keselamatan, keamanan, hak-hak dan martabat komunitas Muslim di negara tersebut.” (haninmazaya/arrahmah.id)