DAMASKUS (Arrahmah.id) – Seorang perwira di Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) tewas dalam serangan rudal “Israel” pada Jumat pagi (31/3/2023) di sebuah situs yang terafiliasi dengan Iran di pinggiran Damaskus.
Serangan terhadap gudang senjata untuk pasukan rezim Asad dan kelompok-kelompok yang didukung Iran di selatan ibukota Suriah adalah yang keenam oleh “Israel” bulan ini, dan yang kedua dalam dua hari.
Pengawal Revolusi mengatakan yang menjadi korban adalah Milad Haydari, seorang perwira dan penasihat militer. Mereka bersumpah untuk membalas, dan mengatakan “serangan kriminal” ini tidak akan dibiarkan begitu saja.
Media pemerintah Suriah mengatakan “Israel” menyerang tepat setelah tengah malam, menembakkan rudal yang menghantam sebuah lokasi di pedesaan Damaskus. Pertahanan udara Suriah telah menembak jatuh sejumlah rudal, katanya.
Kelompok-kelompok yang didukung Iran, termasuk milisi Irak dan Hizbullah di Libanon, memiliki posisi di sekitar Damaskus dan di utara, timur, serta selatan Suriah.
“Israel” telah bertahun-tahun melakukan serangan terhadap apa yang digambarkan sebagai target terkait Iran di Suriah, di mana pengaruh Teheran telah tumbuh sejak mulai mendukung Bashar Asad dalam perang saudara yang dimulai pada 2011.
Iran mengatakan para perwiranya bertugas sebagai penasehat di Suriah atas undangan Damaskus. Sejumlah anggota Garda Revolusi, termasuk perwira senior, tewas di Suriah selama perang.
“Ini adalah tahap yang sangat berbahaya, risikonya sangat tinggi dan kita harus mengantisipasi lebih banyak lagi yang akan datang,” kata Hamidreza Azizi, peneliti tamu di Institut Urusan Internasional dan Keamanan Jerman di Berlin. “Risiko eskalasi antara Iran dan “Israel” di Suriah lebih tinggi daripada kapan pun dalam beberapa bulan terakhir, bahkan mungkin bertahun-tahun.”
Kekerasan terbaru menggarisbawahi kemungkinan ketegangan lebih lanjut di Suriah bahkan ketika beberapa negara Arab bergerak untuk menormalisasi hubungan dengan Asad setelah 12 tahun permusuhan.
Kelompok yang didukung Iran meluncurkan drone bersenjata pekan lalu di pangkalan yang menampung pasukan AS di timur laut, menewaskan satu kontraktor Amerika dan melukai yang lain. AS menanggapi dengan serangan udara pada instalasi di Suriah timur yang berafiliasi dengan Pengawal Revolusi.
Serangan Jumat menyusul serangan pada Kamis (30/3) yang melukai dua tentara. Sebuah sumber dengan faksi oposisi Suriah mengatakan sebuah mobil yang membawa personel pro-Iran diledakkan di dekat gedung keamanan Suriah.
Pada 22 Maret, serangan “Israel”di dekat bandara di kota utara Aleppo menghentikan sementara layanan tersebut. Sumber intelijen regional mengatakan serangan itu menghantam pangkalan militer Iran. (zarahamala/arrahmah.id)