KABUL (Arrahmah.com) – Invasi militer AS dan sekutu-sekutunya di Afghanistan telah berjalan selama sepuluh tahun. Barack Obama dan para pemimpin negara salib boleh saja berkoar-koar di media massa internasional bahwa mereka telah meraih kemenangan di Afghanistan. Tapi kenyataan di lapangan berbicara lain.
Mujahidin pemerintahan Islam Thaliban telah merebut kembali 2/3 wilayah Afghan. Dalam beberapa minggu terakhir ini, aksi-aksi jihad Thaliban bahkan telah menghantam kantor-kantor pemerintahan dan markas-markas militer pemerintahan murtad Karzai serta ISAF di ibukota negara, Kabul. Beberapa tangan kanan Karzai dan anggota CIA tewas dalam serangan-serangan itu. Jika ibukota negara saja telah berhasil ‘dihajar’ oleh Thaliban, apatah lagi daerah-daerah yang jauh dari ibukota?
Lantas, di mana kehebatan 150.000 tentara salibis AS dan NATO yang tergabung dalam ISAF? Kemana pula kehebatan tentara, kepolisian, dan intelijen pemerintahan murtad Karzai? Untuk mengikuti perkembangan terakhir jihad di Kabul secara khusus dan seluruh Afghanistan secara umum, majalah bulanan mujahidin Thaliban, Ash-Shumud, edisi 64/VI bulan Syawwal 1432 H (www.alsomod-iea.info), mengadakan wawancara dengan wakil komandan mujahidin Thaliban untuk daerah Kabul dan sekitarnya, mulla Faidhul Haq Al-Umari. Berikut hasil terjemahan arrahmah.com untuk wawancara tersebut.
WAWANCARA MAJALAH ASH SHUMUD DENGAN MULLA FAIDHUL HAQ AL ‘UMARI WAKIL PEANGGUNGJAWAB JIHAD WILAYAH KABUL PADA HARI RABU 14 SEPTEMBER 2011
Ash Shumud: Kami dari majalah Ash Shumud sangat menyambut baik dan berterima kasih atas kesediaan antum (kamu) untuk memenuhi permohonan wawancara dengan antum, di tengah-tengah kesibukan antum dalam urusan jihad.
Pertama-tama kami memohon kiranya antum sudi memberikan penjelasan singkat tentang data-data global wilayah Kabul.
Al ‘Umari: Segala puji bagi Allah, shalawat teriring salam semoga senantiasa terlimpah kepada Muhammad sang imamul mujahidin, juga kepada keluarga dan seluruh sahabatnya. Wa ba’du:
Akhil karim, saya juga ingin sampaikan terima kasih kepada antum yang telah memberikan berbagai dukungan untuk jihad. Semoga Allah menerima amal antum semua.
Kabul merupakan ibukota Afghanistan, yang pusatnya adalah kota Kabul yang merupakan salah satu kota terkenal di negara ini bahkan di dunia. Atas kesohorannya ini sehingga tidak memerlukan lagi untuk dijelaskan. Secara umum dapat kita katakan bahwa Kabul adalah salah satu wilayah (provinsi) dari berbagai wilayah-wilayah pusat yang ada di negeri ini. Wilayah ini berbatasan dengan wilayah Logar, wilayah Wardak, wilayah Laghman, wilayah Barwan dan wilayah Nanggarhar.
Secara administratif wilayah (provinsi) Kabul terdiri dari 17 mudiriyah (kabupaten) selain kota Kabul sendiri.
Sedangkan kepadatan penduduknya, Kabul termasuk memiliki penduduk terbanyak di antara wilayah-wilayah lainnya. Jumlah penduduknya sekitar 4 juta jiwa yang mana 80 % di antaranya tinggal di kota, sedangkan 20% lainnya tinggal di perkampungan dan di mudiriyah (kabupaten).
Ash Shumud: Daerah mana sajakah di wilayah Kabul yang ada mujahidin dengan kesatuan-kesatuan dalam struktur jihadnya?
Al ‘Umari: Mujahidin dengan struktur kesatuan jihadnya terdapat di 13 mudiriyah (kabupaten) dari seluruh mudiriyah yang berjumlah 17 mudiriyah. Selain itu ada sejumlah unit jihad khusus yang terdapat di dalam kota Kabul.
Mujahidin ada di seluruh daerah tersebut secara terorganisir dimana ada para penanggung jawabnya yang mengendalikan semua urusan sipil dan urusan jihad. Mujahidin melancarkan berbagai operasi jihad berdasarkan berbagai perencanaan yang telah dikaji secara akurat.
Selain di daerah-daerah tersebut, ada beberapa daerah lain yang masih masuk wilayah Kabul, seperti Mirbicah Kut, Istalif, Kalkan dan daerah-daerah lain yang ada mujahidinnya yang terstruktur dalam unit-unit kecil yang melancarkan sejumlah operasi rahasia, Mereka juga berusaha untuk memperkuat eksistensi mujahidin di daerah-daerah tersebut.
Ash Shumud: Sudikah kiranya antum menyampaikan beberapa data yang lebih rinci tentang semua mudiriyah yang mana mujahidin memiliki dominasi tinggi, kondisi jihad di sana, dan sejauh mana kontrol mujahidin terhadap mudiriyah-mudiriyah tersebut. Selain itu juga mengenai bentuk-bentuk operasi yang dilancarkan mujahidin di sana.
Al ‘Umari: Markas Mujahidin untuk wilayah Kabul terletak di mudiriyah Srubi. Di mana di sana terdapat kaum salibis dan kaki tangannya di beberapa titik yang sangat terbatas. Sementara daerah lainnya yang sangat luas, seluruhnya berada di bawah kontrol mujahidin.
Misalnya adalah lembah Uzbin yang letaknya sangat strategis, di sana mujahidin memegang kendali penuh sejak beberapa tahun yang lalu. Pihak musuh, khususnya Prancis telah berusaha mengusir mujahidin dari daerah yang sangat urgen ini. Namun mereka selalu gagal menlaksanakan misi ini dan bahkan mereka selalu pulang dengan menderita kerugian besar berupa korban jiwa dan peralatan perang. Mereka membawa berbagai kenangan kisah sedih di daerah ini.
Selain itu mujahidin juga memegang kontrol secara penuh di daerah Turghar yang letaknya juga sangat strategis. Daerah ini merupakan titik penghubung antara wilayah Kabul, wilayah Laghman dan wilayah Naggarhar.
Daerah ini juga merupakan sebuah gunung yang menjulang di hadapan jalan utama yang terbentang antara Jalalabad dan Kabul yang termasuk kategori jalur bantuan utama bagi pasukan penjajah di Afghanistan.
Selain itu kehadiran mujahidin sangat terasa dan efektif di distrik Jakdalak dan distrik Tizin. Keberadaan mereka sangat terang-terangan dan operasi-operasi jihad mereka sangat berdampak. Dari sana pula mujahidin mengendalikan berbagai operasi jihad di kabupaten-kabupaten lain.
Belum lagi distrik Khak Jabar, kabupaten Dah Siz, kabupaten Musahi, kabupaten Yaghman, kabupaten Jihar Asiyab dan distrik-distrik lain di sekitarnya, adalah termasuk kawasan yang mujahidin memiliki kendali di sana, dan melaksanakan berbagai macam operasi militer terhadap musuh.
Adapun kawasan-kawasan yang berada di sebelah utara kota Kabul, seperti kabupaten Qurah Bagh, kabupaten Syakardarah, kabupaten Saray Khujah, serta semua daerah yang bertetangga dengannya, di sana terdapat sejumlah unit-unit baru mujahidin, dan dalam waktu dekat insya Allah mereka akan membentangkan dominasinya di sana.
Ash Shumud: Lalu bagaimana dengan perjalanan jihad dan efektifitas mujahidin di dalam kota Kabul sendiri?
Al ‘Umari: Kota Kabul sebagai sebuah ibukota negara adalah sebuah kota terpenting di antara kota-kota lainnya di Afghanistan. Dan masing-masing fihak (Mujahidin dan Salibis) berusaha untuk memegang kendali atasnya.
Oleh karenanya, atas karunia Allah, di sana mujahidin memiliki unit-unit yang terorganisir yang terus melancarkan berbagai serangan besar dan mematikan terhadap target-target vital musuh. Sementara ini mujahidin juga tengah menyiapkan unit-unit perang kota. Mereka membuat sebuah perencanaan yang universal untuk mengubah kota Kabul sebagai daerah yang musuh tidak akan pernah merasa tenang dan aman tinggal di sana.
Akan tetapi oleh karena musuh dari luar dan dari dalam mengerahkan semua kekuatan formal dan intelejennya untuk mempertahankan kota ini, dengan menebar mata-mata di berbagai titik, maka dengan begitu mujahidin kini menghadapi berbagai kendala untuk melancarkan berbagai operasi jihad di kota ini. Namun demikian operasi-operasi yang berhasil dilancarkan mujahidin kini terus semakin meningkat, Hal inilah yang membuat musuh terus terpuruk sejak beberapa tahun terakhir, sampai pada tingkat mereka kehilangan kendali dalam menghadapi serangan-serangan mujahidin yang sangat membingungkan mereka.
Sebagai contoh paling anyar untuk serangan-serangan mujahidin yang sangat membingungkan mereka adalah sebuah serangan fida’iyah (berani mati) yang dilaksanakan secara kolektiv terhadap hotel Intercontinental di jantung kota Kabul. Padahal kawasan ini memiliki tingkat pengamanan yang sangat tinggi. Di sana di sana diberlakukan semua standar keamanan yang sangat tinggi antara para penjajah dan kaki tangannya.
Juga seperti operasi pembunuhan terhadap seorang menteri penasehat presiden Hamid Karzai yang bernama Jan Muhammad Khan di dalam rumahnya sendiri.
Operasi-operesi jihad yang spektakuler dan pembunuhan terhadap para petinggi pemerintah ini menimbulkan efek teror yang besar terhadap para pemegang kendali pemerintah boneka ini. Oleh karenanya sebagian besar mereka berusaha keras untuk mengevakuasi keluarga mereka dari Afghanistan ke Amerika dan negara-negara Eropa.
Selain itu sebagian besar para pemimpin organisasi-organisasi Barat berusaha untuk bermalam di luar Afghanistan, kemudian pada siang harinya mereka kembali untuk melaksanakan pekerjaan mereka di Afghanistan. Sebagai bukti atas merebaknya rasa takut di kalangan para pemegang kendali pemerintahan boneka ini adalah apa yang ditulis oleh berbagai surat kabar belakangan ini yang mengutip pernyataan resmi dirjen kantor bea cukai bahwa impor mobil-mobil anti peluru sangat meningkat tajam. Setiap minggunya mobil jenis ini yang masuk Afghanistan berkisar antara sepuluh sampai dua puluh unit.
Ini merupakan bukti nyata bahwa musuh yang berada di kota Kabul hidup dalam ketakutan dan kegelisahan, dan mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk menghirup udara ketenangan dan ketentraman.
Ash Shumud: Taktik apa sajakah yang digunakan oleh mujahidin, yang sehari-hari mereka gunakan dengan efektif di wilayah Kabul ini?
Al ‘Umari: Mujahidin Kabul menggunakan semua taktik jihad yang efektif yang juga dipakai oleh mujahidin di berbagai wilayah lainnya, seperti pengeboman, serangan istisyhadiyah, serangan mobil yang diisi degan bahan peledak, serangan fida’iyah (berani mati) yang dilaksanakan secara kolektiv terhadap target-target yang besar.
Serangan-serangan semacam ini akan terus dilancarkan dengan terus dilakukan modifikasi yang disesuaikan dengan jenis serangannya. Selain itu dalam waktu dekat kota Kabul akan menyaksikan sebuah taktik baru dari perang kota yang akan dilancarkan oleh sel-sel kecil mujahidin untuk misi pembunuhan terhadap person-person musuh yang penting. Sel-sel ini juga akan melancarkan serangan mereka terhadap sarana-sarana angkutan musuh dengan menggunakan peledakan dan RPG. Selain itu juga akan dilancarkan berbagai penyergapan di jalan-jalan ibukota dan pinggiran-pinggiran kota terhadap regu-regu patrol dan iring-iringan militer musuh.
Dan kini mujahidin benar-benar telah memulai taktik ini di distrik Mahir dan distrik Tanki Abrisyam, di sebuah jalan raya yang menghubungkan antara Kabul dan Jalalabad. Sehingga setiap hari mujahidin selalu dapat menimpakan kerugian yang besar terhadap musuh.
Aktifitas mujahidin di Kabul tidak hanya terbatas pada kegiatan militer saja, akan tetapi mereka telah mengangkat para penanggung jawab sipil yang menangani urusan rakyat, yang bekerja siang-malam menyelesaikan persoalan-persoalan perdata dan pidana.
Selain itu ada juga kegiatan dakwah yang dilakukan mujahidin di masjid-masjid, selebaran-selebaran dan sarana-sarana lainnya yang memungkinkan. Yang terakhir ini mujahidin memulai sebuah kegiatan baru di kota Kabul yaitu mendakwahi orang-orang yang bergabung dengan barisan musuh dengan cara mengirimi surat pribadi kepada mereka. Yang isinya mengajak mereka agar keluar dari barisan musuh. Metode dakwah secara bijak dan nasehat yang baik semacam ini telah membuahkan hasil-hasil yang baik.
Ash Shumud: Berkenankah kiranya antum menyampaikan sebagian dari operasi-operasi jihad yang dilancarkan mujahidin di wilayah ini akhir-akhir ini.
Al ‘Umari: Kami sejak awal tahun ini terus melancarkan berbagai operasi dan serangan yang sangat banyak dengan sebuah sandi serial operasi Badar yang telah diumumkan oleh dewan pimpinan mujahidin. Sehingga sepertinya dalam wawancara ini kita tidak dapat menyampaikannya semua. Akan tetapi saya akan menyampaikan sebagiannya sebagai berikut:
Satu setengah bulan yang lalu sejak awal bulan Juli sampai pertengahan Agustus mujahidin telah melancarkan lebih dari lima puluh kali operasi dan serangan. Di antaranya ada operasi-operasi besar yang dilancarkan terhadap iring-iringan logistik dan bantuan musuh di distrik Tanki Abrisyam.
Mujahidin juga melancarkan sebuah operasi terhadap terminal truk pengangkut bahan bantuan musuh di sebelah timur kota Kabul di mana banyak truk di antaranya yang terbakar.
Mujahidin juga melakukan perlawanan terhadap sebuah pasukan besar musuh di distrik Azbi. Pasukan ini bergerak ke distrik ini dengan perlengkapan penuh untuk menghabisi mujahidin yang ada di sana. Tetapi Allah SWT menggagalkan misi mereka dan justru memenangkan mujahidin atas mereka. Mereka pun kabur dari distrik ini setelah menderita kerugian besar pada personal dan peralatan.
Selain itu sebuah pasukan besar musuh juga bergerak ke distrik Turghar untuk mengusir mujahidin dari sana. Akan tetapi ketika pasukan musuh tersebut sampai di distrik Jakdalik, mereka menghadapi sebuah perlawanan dahsyat dari mujahidin sehingga memaksa mereka untuk kembali ke markas mereka.
Pada semua operasi ini musuh menderita kerugian yang sangat sangat besar, di mana kendaraan-kendaraan dan tank-tanknya terbakar, personal-personal pasukan mereka terbunuh dan mereka mengalami kerugian hebat.
Ash Shumud: Apa saja kerugian yang diderita mujahidin selama menjalankan operasi-operasi tersebut? Dan tanggapan Antum mengenai klaim intelejen musuh tentang tertangkapnya sejumlah mujahidin di wilayah Kabul?
Al ‘Umari: Memang kami mendengar klaim-klaim dusta semacam ini bahwa mereka telah berhasil menangkap sejumlah mujahidin atau berhasil mendeteksi sejumlah mobil yang dipasang bahan peledak sebelum diledakkan, atau klaim-klaim dusta lainnya yang sejenis. Namun semua klaim tersebut merupakan satu bentuk psy war yang mereka lancarkan dengan tujuan membangun kembali mental yang telah hancur pada pasukan pemerintah murtad dan juga pada orang-orang yang bekerja sama dengan mereka.
Sebenarnya yang mereka tangkap adalah orang-orang sipil yang tidak mengerti apa-apa lalu mereka siarkan di media massa sebagai mujahidin untuk membangun opini palsu atas keberhasilan mereka dalam operasi intelejen.
Begitu juga mereka membuat sandiwara penangkapan mujahidin dengan menangkap anak-anak remaja yang masih sangat belia dengan mengatakan bahwa mereka ini adalah orang orang yang akan melakukan serangan istisyhadiyah (bom bunuh diri). Semua klaim dan sandiwara ini merupakan satu serial perang isu yang dilancarkan terhadap mujahidin, yang tidak ada kebenarannya sama sekali.
Namun mujahidin memahami betul ketidak berdayaan intelejen musuh, dan mujahidin tidak akan pernah gentar menghadapi klaim-klaim semacam ini.
Ash Shumud: Bagaimana penilaian antum mengenai hubungan kerjasama rakyat dengan mujahidin?
Al ‘Umari: Atas karunia Allah penduduk wilayah Kabul menjalin kerjasama dengan mujahidin, dan melalui majalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih saya atas kesediaan mereka melindungi mujahidin di rumah-rumah dan di kampung-kampung mereka meskipun ada banyak pemeriksaan intelejen dan meskipun banyak tersebar mata-mata pemerintah boneka ini. Penduduk wilayah Kabul memberikan bantuan mereka kepada mujahidin dengan segala kemampuan mereka dan mereka tidak memperdulikan ancaman-ancaman dari musuh.
Ash Shumud: Terakhir apa pesan yang ingin antum sampaikan kepada para pembaca majalah Ash Shumud melalui wawancara ini?
Al ‘Umari: Pesan saya kepada bangsa kami yang merupakan bangsa mujahid adalah hendaknya mereka jangan menunda-nunda jihad dan membantu mujahidin pada periode yang sangat genting. Kami yang senantiasa memantau kondisi musuh yang bercokol di Kabul ingin mengatakan kepada bangsa kami bahwa musuh tengah dalam proses tumbang. Tentara dan pemerintah mereka tidak memiliki lagi mental untuk berperang dan eksis. Karena para petinggi pemerintah dan seluruh personalianya telah yakin bahwa mereka tidak akan mampu lagi menghadang serangan mujahidin. Mereka juga telah kehilangan rasa saling percaya di antara mereka. Maka pada periode jihad kita ini, kita semua harus selalu waspada terhadap berbagai konspirasi musuh, Dan kita semua juga harus melanjutkan jihad kita sampai dapat mengusir seluruh tentara musuh dari negara kita.
Sumber:
Majalah Ash-Shumud, edisi 64/VI bulan Syawwal 1432 H
www.alsomod-iea.info
Interview with Mujahidin
http://www.arrahmah.com
filter your mind, get the truth